TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Usai Dihajar Topan Goni, Kini Filipina Diterjang Topan Vamco 

Ibukota Manila lumpuh karena banjir 

Penduduk Filipina berada di atap rumah-rumah mereka, menghindari banjir yang hampir menenggelamkan rumah mereka. (twitter.com/Sachin Jacob)

Manila, IDN Times – Pada akhir Oktober 2020, sebuah topan besar telah menghajar Filipina. Topan tersebut setidaknya telah membuat 25 orang kehilangan nyawa, dan enam orang hilang. Topan Goni, atau masyarakat Filipina menyebutnya Rolly, telah membuat lebih dari 200 ribu orang tidak memiliki akses listrik, bahkan kemungkinan hingga Natal bulan depan.

Namun belum selesai penderitaan itu, sebuah topan baru muncul menerjang Filipina pada Kamis, 12 November 2020. Topan menerjang sebelah timur laut negara tersebut. Topan baru yang bernama Vamco itu, telah memicu banjir di beberapa wilayah dataran rendah dan membuat ratusan ribu orang mengungsi.

1. Topan ke 21 yang melanda Filipina

Pepohonan dan tiang listrik tumbang, membuat ratusan ribu rumah tangga tidak memiliki akses listrik (twitter.com/Sachin Jacob)

Vamco adalah topan ke 21 yang melanda Filipina. Dia datang ketika masyarakat Filipina sedang merangkak bangun dari “persembunyian” untuk membersihkan puing-puing sisa kedahsyatan Goni. Otoritas Filipina, pada hari Rabu, 11 November 2020 telah memerintahkan warga pesisir untuk mengungsi. 

Melansir dari laman berita Al Jazeera, gubernur provinsi Catandues, Joseph Cua, mengatakan “Kami dalam proses pemulihan baru satu persen dan kemudian datang topan lagi. Kami sekarang merasakan angin kencang dan hujan” (11/11).

Provinsi Catandues dan Albay yang dekat dengan wilayah tersebut, berada di sebelah tenggara Filipina. Wilayah tersebut adalah salah satu wilayah yang terpukul keras saat datang topan Goni pada akhir Oktober. Kini, topan baru telah menyebabkan bencana susulan yang membuat warga semakin cemas dan sedih.

Baca Juga: Usai Molave Kini Topan Goni Hantam Filipina 

2. Pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk warganya

Proses penyelamatan korban topan Vamco di Filipina (twitter.com/Youth Advocates for Climate Action Philippines)

Dari wilayah tenggara, Vamco kemudian berlari melewati utara Manila dengan kecepatan 125 kilometer per jam dan hembusannya yang mencapai 155 kilometer per jam. Ketika melewati provinsi Camarines Norte dan kota Tany, tiga orang dilaporkan meninggal karena terdampak topan tersebut.

Di Metro Manila dan sekitarnya, hampir dua juta rumah tangga tidak memiliki aliran listrik karena tiang-tiang listrik tumbang dihajar angin kencang. Pohon-pohon juga banyak yang rubuh akibat Vamco. Banjir mulai menggenang di beberapa dataran rendah karena hujan deras yang dipicu oleh badai.

Rodrigue Duterte, Presiden Filipina, langsung terbang dengan helikopter menuju lokasi terdampak meski sedang berada dalam pertemuan daring pemimpin Asia Tenggara. “Sebagai Presiden, saya menjamin bahwa pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk memberikan bantuan dalam bentuk tempat penampungan, barang bantuan, bantuan keuangan, dan penyuluhan pascabencana” kata Duterte seperti dikutip dari Associated Press (12/11).

Baca Juga: Topan Molave Hantam Filipina, Belasan Orang Hilang 

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya