TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fusako Shigenobu, Pendiri Tentara Merah Jepang Dibebaskan

Usai 20 tahun dipenjara

Fusako Shigenobu saat bekerja dengan Ghassan Kanafani di kantor Al Hadaf, 1972. (dok. Fujin Koron Magazine via Facebook Fusako Shigenobu 重信房子)

Jakarta, IDN Times - Fusako Shigenobu (76), pendiri kelompok militan Tentara Merah Jepang dibebaskan dari penjara pada Sabtu (28/5/2022), setelah menjalani hukuman 20 tahun, dilansir Asahi Shimbun.

Di hari pembebasannya, Shigenobu disambut oleh anak, pengacara dan pendukungnya yang telah menunggu di luar penjara medis di Akishima, Tokyo barat.

"Pada pertempuran kami lima puluh tahun yang lalu, kami melukai orang asing yang tidak bersalah dengan menyandera. Saya minta maaf atas masalah yang dialami banyak orang," kata Shigenobu saat berbicara dengan wartawan dan meminta maaf atas tindakan Tentara Merah Jepang.

Dia juga menambahkan bahwa saat ini, dirinya akan berkonsentrasi untuk merawat penyakitnya.

Diketahui, Shigenobu yang pernah menjadi salah satu wanita paling terkenal di dunia karena aksi kriminalnya hingga ditempatkan dalam daftar paling dicari internasional ini, sedang menjalani perawatan kanker.

1. Dijatuhi hukuman penjara karena aksinya di Kedubes Prancis di Belanda

Fusako Shigenobu saat bekerja dengan Ghassan Kanafani di kantor Al Hadaf, 1972. (dok. Fujin Koron Magazine via Facebook Fusako Shigenobu 重信房子)

Shigenobu telah melakukan serangkaian serangan teroris di seluruh dunia pada tahun 1970-an dan 1980-an.

Namun dari laporan BBC, Shigenobu menjalani hukuman penjara karena mendalangi serangan pada tahun 1974 di Kedutaan Besar Prancis di Den Haag. Dalam aksinya tersebut, duta besar Prancis dan beberapa staf lainnya disandera oleh tiga militan Tentara Merah selama 100 jam.

Prancis pun mengakhiri kebuntuan dengan membebaskan seorang militan Tentara Merah yang ditangkap di Prancis, lalu kelompok itu terbang menuju Suriah.

Baca Juga: AS Berencana Hapus Grup Kahanist Israel dari Daftar Teroris Asing

2. Rekam jejak Shigenobu dan Tentara Merah Jepang

Ilustrasi tulisan rekam jejak kejahatan. (pixabay.com/tigerlily713)

Shigenobu meninggalkan Jepang dan pergi ke Timur Tengah pada tahun 1971, lalu setelah menghindari penangkapan selama beberapa dekade, akhirnya dia ditangkap di Osaka pada tahun 2000, Kyodo News melaporkan.

Dia pun membubarkan secara resmi Tentara Merah Jepang pada tahun 2001 di penjara.

Kelompok radikal yang dia dirikan di Lebanon tersebut dulu ditakuti dan berusaha untuk memprovokasi sebuah revolusi sosialis global melalui aksi teror tingkat tinggi.

Disebutkan bahwa, Shigenobu bertanggung jawab atas serangan 1972 di bandara Lod di Tel Aviv, yang menewaskan sekitar 26 orang dan lebih dari 70 orang terluka.

Selain itu, pada 1975, Tentara Merah Jepang menyerbu kedutaan Swedia dan Amerika Serikat (AS) di Kuala Lumpur. Lalu, dua tahun kemudian kelompok tersebut membajak sebuah penerbangan Japan Airlines di dekat India.

Anggota kelompok ini juga terkait atas serangan mortir 1986 di Kedutaan Besar Jepang di Jakarta dan aksi terakhir kelompok tersebut yang diketahui adalah pengeboman mobil di sebuah klub militer AS di Naples, Italia pada tahun 1988, yang menewaskan lima orang.

Verified Writer

Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya