Jepang Berhasil Luncurkan Roket H2A, Misi Pendaratan di Bulan!
Setelah mengalami kegagalan berulang kali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA) berhasil meluncurkan roket H2A membawa satelit astronomi sinar-X (XRISM). Tak hanya itu, roket ini akan membawa sebuah wahana yang akan mencoba melakukan pendaratan pertama di bulan.
Kendaraan peluncur tersebut lepas landas pada Kamis (7/9/2023) dari Tanegashima Space Center, di prefektur barat daya Kagoshima, sekitar pukul 08.42 waktu setempat.
Dilansir NHK News, sesaat sebelum jam 9 pagi, roket tersebut meluncurkan XRISM ke orbit. Lalu, pada pukul 09.30, H2A juga meluncurkan wahana Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) ke orbit pada ketinggian sekitar 620 kilometer.
Tugas wahana tak berawak tersebut, termasuk mendemonstrasikan teknik pendaratan yang akurat dan memeriksa batuan bulan. Wahana ini dijadwalkan memasuki orbit bulan dalam waktu tiga atau empat bulan, dan rencananya akan melakukan pendaratan di bulan pada Januari atau Februari tahun depan.
Tujuannya adalah untuk menempatkan wahana SLIM dalam jarak 100 meter dari lokasi pendaratan yang ditargetkan, yakni di dekat kawah Shioli dekat ekuator bulan menggunakan gambar yang diambil kamera.
Baca Juga: Warga Jepang Ajukan Gugatan untuk Setop Pembuangan Limbah Fukushima
Baca Juga: KTT ASEAN 2023, Jokowi Minta Jepang Investasi Banyak di Asia Tenggara
1. Jepang akan menjadi negara ke-5 yang mendaratkan wahana antariksa di bulan
Ini adalah peluncuran roket besar pertama produksi dalam negeri Jepang, sejak kegagalan peluncuran debut roket andalan barunya, H3, pada Maret. Roket itu diluncurkan di tengah perlombaan ruang angkasa global yang semakin intensif.
Jepang berambisi menjadi negara kelima setelah bekas Uni Soviet, Amerika Serikat (AS), China, dan India, yang mendaratkan wahana antariksa di bulan. Pada 23 Agustus, pesawat ruang angkasa India, Chandrayaan-3, berhasil mendarat di kutub selatan bulan. Keberhasilan tersebut terjadi hanya beberapa hari setelah pesawat pendarat Rusia jatuh di permukaan bulan.
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan, pengembangan kendaraan roket andalan sangat penting bagi kegiatan ruang angkasa independen Jepang.
"Kami berharap dapat meneruskan momentum ini menuju kesuksesan peluncuran kembali roket H3 dan pengembangan eksplorasi ruang angkasa," kata Kishida di X, platform media sosial yang sebelumnya bernama Twitter.
Baca Juga: Ingin Kembalikan Kejayaan, Rusia Luncurkan Roket Pendarat ke Bulan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.