Kontrol COVID-19, Hong Kong Larang Penerbangan dari Inggris
Hong Kong: Inggris diklasifikasikan 'berisiko sangat tinggi'
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hong Kong, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, pekan lalu mengatakan varian delta merupakan varian paling menular yang diidentifikasi hingga saat ini dan telah menyebar setidaknya di 85 negara.
Dikarenakan hal ini, wilayah administrasi khusus China, Hong Kong akhirnya melakukan pengendalian virus COVID-19 varian baru tersebut dengan melarang penerbangan dari negara yang memiliki resiko tinggi terhadap penularan virus COVID-19.
Inggris pun menjadi salah satu negara yang diklasifikasikan sebagai 'berisiko sangat tinggi'. Hal ini pun menjadikan Hong Kong untuk kedua kalinya melarang penerbangan dari Inggris menyusul pembatasan yang diberlakukan pada bulan Desember lalu. Bagaimana kronologinya?
1. Cegah varian virus corona menyebar, Hong Kong larang penerbangan dari Inggris
Mulai Kamis, 1 Juli 2021, Hong Kong akan melarang semua penerbangan penumpang dari Inggris karena dipicu kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah guna mencegah varian virus corona menyebar di Hong Kong, yang mana mempengaruhi semua penerbangan penumpang yang masuk dari Inggris.
Hal ini disampaikan dalam pernyataan pemerintah Hong Kong pada hari Senin (28/6/2021), seperti yang dilansir dari Al Jazeera, Inggris diklasifikasikan sebagai 'beresiko sangat tinggi' karena melambungnya baru-baru ini dari situasi epidemi di Inggris dan penyebaran virus varian delta disana.
Adapun klasifikasinya, orang yang telah tinggal di Inggris selama lebih dari dua jam, akan dilarang naik ke penerbangan penumpang ke Hong Kong.
Penangguhan penerbangan penumpang dikenakan jika lima atau lebih penumpang yang datang dari satu tempat dinyatakan positif pada saat kedatangan untuk varian virus corona tertentu, atau mutasi virus yang relevan dalam periode tujuh hari.
Larangan juga dikeluarkan, jika 10 atau lebih penumpang dari satu tempat dipastikan terinfeksi virus corona melalui tes apa pun, termasuk tes yang dilakukan selama karantina, dalam periode tujuh hari.
Kebijakan larangan penerbangan Inggris datang ketika Hong Kong ingin melonggarkan tindakan karantina untuk sebagian besar negara lain, seperti AS dan Kanada.
Baca Juga: Hong Kong Tolak Semua Penerbangan dari Indonesia, TKI Kena Dampak
Baca Juga: Pemimpin Hong Kong: Media Tak Bisa Gulingkan Pemerintah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.