Pemimpin Hong Kong: Media Tak Bisa Gulingkan Pemerintah

Ia juga membantah itu merupakan serangan kebebasan pers

Hong Kong, IDN Times - Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, dalam pernyataannya pada hari Selasa, 22 Juni 2021, waktu setempat dengan mengambil sikap tegas bahwa media tidak bisa menggulingkan pemerintah yang sah. Ia juga membantah penangkapan beberapa orang dari media Apple Daily merupakan bentuk serangan terhadap kebebasan pers. Bagaimana awal ceritanya?

1. Ia membenarkan tindakan penangkapan terhadap eksekutif senior Apple Daily  

Pemimpin Hong Kong: Media Tak Bisa Gulingkan PemerintahPemimpin Hong Kong, Carrie Lam. (Twitter.com/timmysung)

Dilansir dari The Guardian, Carrie Lam telah menolak untuk mengklarifikasi bagaimana jurnalis dapat menghindari melanggar Undang-Undang Keamanan Nasional yang didefinisikan secara samar setelah penggerebekan dan penuntutan jurnalis di sebuah media pro-demokrasi. Ia juga menegaskan bahwa media tidak bisa menggulingkan pemerintah, dalam hal ini terhadap pemerintah Tiongkok. Pada konferensi pers reguler yang digelar hari Selasa, 22 Juni 2021, waktu setempat, Lam membenarkan tindakan penangkapan terhadap eksekutif senior di media Apple Daily di bawah Undang-Undang Keamanan Nasional.

Dua diantaranya telah didakwa dengan kasus konspirasi untuk melakukan kolusi dengan negara asing, juga seperti penggerebekan ruang redaksi serta pembekuan aset. Lam membantah itu merupakan serangan terhadap kebebasan pers dan mengatakan kritik asing terhadap operasi polisi, termasuk dari kelompok HAM dan pemerintah dunia, hanyalah upaya untuk menyusun kembali tindakan yang membahayakan keamanan nasional. Ia juga mengingatkan bahwa jangan mencoba meremehkan signifikasi pelanggaran hukum keamanan nasional dan jangan mencoba mempercantik tindakan yang membahayakan keamanan nasional ini.

Tak hanya itu, ia juga memperingatkan bahwa jangan mencoba menuduh pihak berwenang Hong Kong menggunakan Undang-Undang Keamanan Nasional untuk menekan media atau menghambat kebebasan berekspresi.

2. Meski undang-undang tersebut menurutnya sangat baik, ia tidak memberikan penjelasan bagaimana diterapkan secara khusus pada jurnalisme 

Pemimpin Hong Kong: Media Tak Bisa Gulingkan PemerintahBeberapa lembar eksemplar media Apple Daily yang disita oleh Kepolisian Hong Kong terkait pelanggaran UU Keamanan Nasional. (Twitter.com/MartinGenier)

Lam mengatakan pekerjaan seorang jurnalistik yang normal tidak akan membahayakan keamanan nasional. Dia juga mengatakan undang-undang itu didefinisikan dengan sangat baik dan mencakup semua konsep hukum yang penting, tetapi sekali lagi tidak memberikan penjelasan mengenai bagaimana undang-undang itu diterapkan secara khusus pada jurnalisme. Ia merasa yakin rekan-rekan media memiliki kemampuan untuk memahami kegiatan seperti apa yang membahayakan keamanan nasional.

Menurutnya, ia tidak masalah jika untuk mengkritik pemerintah SAR Hong Kong tetapi jika ada niat atau pengorganisasian kegiatan untuk menghasut atau menumbangkan pemerintah, itu adalah hal lain. Pihak berwenang sendiri mengatakan penggerebekan dan penangkapan itu terkait dengan lebih dari 30 pasal yang menyerukan sanksi asing terhadap pemerintah Hong Kong dan Tiongkok. Pihak berwenang telah menolak untuk merinci artikel yang dimaksud atau mengatakan apakah itu hanyalah berita atau opini.

Baca Juga: Garuda Dilarang Terbang ke Hong Kong Selama 14 Hari 

3. Media Apple Daily menjadi target utama pihak berwenang dalam melumpuhkan pers Hong Kong

Pemimpin Hong Kong: Media Tak Bisa Gulingkan PemerintahSerangan dari pihak Kepolisian Hong Kong untuk melakukan penggerebekan terhadap media Apple Daily pada hari Kamis, 17 Juni 2021, lalu. (Twitter.com/appledaily_hk)

Media Apple Daily, media yang dikenal dengan pro-demokrasi yang dimiliki oleh maestro media Hong Kong, Jimmy Lai, telah menjadi target utama selama ini oleh pihak berwenang untuk melumpuhkan pers Hong Kong. Lai telah dipenjara sejak Desember 2020 lalu dan sedang menunggu persidangan atas 3 tuduhan. Warga Hong Kong telah membeli salinan media tersebut dalam jumlah besar sebagai bentuk dukungan untuk judul yang terkepung.

Serangan pada hari Kamis, 17 Juni 2021, lalu di ruang redaksi Apple Daily merupakan serangan yang kedua dalam waktu kurang dari setahun terakhir dan datang dengan surat perintah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menyita materi jurnalistik. Ini juga membekukan aset sekitar 18 juta dolar Hong Kong atau setara dengan Rp33,5 miliar dan mengunci akun yang memegang lebih dari 500 juta dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp7,23 triliun. Langkah tersebut, yang terjadi sebelum penuntutan dimulai, membuat perusahaan tidak mampu membayar biaya operasional atau upah di masa depan.

Baca Juga: Tiongkok Diharapkan Bisa Selesaikan Aturan Pemilu Hong Kong

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya