TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Taiwan Rilis Buku Panduan Pertahanan Sipil, Antisipasi China?

Mengadopsi buku panduan serupa Swedia dan Jepang

Ilustrasi pasukan militer. (unsplash.com/Filip Andrejevic)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Taiwan pada awal minggu ini merilis sebuah buku berjudul Panduan Manual Pertahanan Sipil. Buku ini berisikan informasi tentang tanggap darurat saat warga sipil menghadapi krisis militer dan kemungkinan bencana.

Informasi lain pada buku tersebut juga mencakup bagaimana warga dapat mempersiapkan diri untuk keselamatan, serta bertahan hidup dan membantu diri mereka sendiri. Taiwan merilis buku panduan ini di tengah kekhawatiran atas niat China terhadap Taiwan, yang dapat memicu konflik lintas Selat Taiwan.

Baca Juga: Taiwan Tertarik Berinvestasi Agro dan Energi Terbarukan di Trenggalek

1. Isi Panduan Manual Pertahanan Sipil Taiwan

Menurut Liu Tai-yi, pejabat Badan Mobilisasi Pertahanan Taiwan, buku panduan yang berisikan 28 halaman dan berbahasa Mandarin ini memudahkan penggunanya karena berisi kode QR. Sehingga, pengguna dapat memindai guna mengakses petunjuk arah ke mana harus pergi dan apa yang harus dilakukan saat berada dalam keadaan darurat besar.

Selain itu, panduan tersebut menjelaskan langkah-langkah keamanan bagi warga sipil selama serangan udara, kebakaran besar, bangunan runtuh, pemadaman listrik besar-besaran, kekurangan air, atau kekurangan barang-barang penting, hingga menawarkan keterampilan bertahan hidup dasar dan saluran telepon darurat yang dapat dihubungi.

Proyek pengerjaan buku panduan ini telah berlangsung sejak tahun lalu dan mengadopsi buku panduan serupa yang dirilis oleh Swedia dan Jepang, dilansir Focus Taiwan pada Selasa (12/4/2022)..

Baca Juga: 7-Eleven Kena Denda gegara Tulis Taiwan 'Lepas' dari China

2. Taiwan bersiaga hadapi China

Ilustrasi bendera Taiwan. (unsplash.com/xandreaswork)

Walaupun belum melihat tanda-tanda invasi yang direncanakan oleh China, namun Taiwan telah meningkatkan tingkat siaganya sejak awal perang di Ukraina meletus pada 24 Februari lalu, yang diklaim Rusia sebagai operasi militer khusus, Reuters melaporkan. Dampak dari invasi Moskow ke Ukraina, telah memicu perdebatan tentang implikasinya bagi Taiwan dan cara untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

Buku panduan yang dirilis untuk pertama kalinya oleh pulau yang dipimpin oleh Presiden Tsai Ing-wen tersebut, memberikan penjelasan kepada warga sipil tentang bagaimana harus menanggapi tekanan China. Ini seperti panduan kelangsungan hidup warga dalam skenario perang ketika invasi Rusia ke Ukraina.

Verified Writer

Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya