TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waseda University Akan Buka Perpustakaan Haruki Murakami

Perpustakaan tersebut akan dibuka pekan depan

Patung pendiri Waseda University, Shigenobu Okuma, di Tokyo (instagram.com/Waseda University)

Tokyo, IDN Times - Waseda University akan membuka sebuah perpustakaan baru yang nantinya akan didekasikan untuk seorang alumninya, novelis Jepang Haruki Murakami (72). Pembukaan tersebut direncanakan akan berlangsung di Tokyo pada hari Jumat (1/10/2021), waktu setempat.

Nantinya, perpustakaan tersebut akan menampung arsip pribadinya Haruki Murakami, termasuk manuskrip tulisan tangan yang sebelumnya disumbangkan, dan diharapkan akan berfungsi sebagai pusat budaya, baik untuk penelitian sastra hingga pertukaran budaya yang dapat menyatukan mahasiswa dan kaum muda di Jepang, hingga dari seluruh dunia.

1. Murakami berharap Rumah Sastra Internasional Waseda akan menjadi pusat pertukaran internasional di bidang penelitian sastra Jepang

Perpustakaan Haruki Murakami yang akan dibuka minggu depan di kampus utama Waseda University, Tokyo, secara resmi akan dikenal dengan nama Rumah Sastra Internasional Waseda.

Murakami berharap karyanya akan diteruskan, "Jika anda meletakkan barang-barang di sana, orang hanya akan datang sekali dan tidak akan pernah datang lagi, namun saya ingin menjadikan perpustakaan tersebut menjadi lebih hidup dan berbagai ide terlahir di sana," ungkap Murakami saat baru-baru ini di wawancarai oleh Kyodo News menjelang pembukaan perpustakaan.

Murakami juga berharap perpustakaan tersebut nantinya akan menjadi pusat pertukaran internasional pada bidang penelitian sastra Jepang, di mana Murakami membayangkan sesi membaca oleh penulis dan rekaman program radio juga akan dilangsungkan di sana.

Murakami pun menjelaskan alasannya mengapa memberikan sumbangan karyanya, "Saya tidak punya anak, jadi saya ingin menjaga karya dan manuskrip saya agar tidak hilang setelah kematian saya," ungkap Murakami.

Pembukaan perpustakaan akan berlangsung disaat dunia, khususnya Tokyo sedang menghadapi pandemi virus COVID-19. Akan tetapi, Murakami tidak menganggap hal tersebut sebagai penghalang, karena sebelumnya dia telah menghadapi bencana, seperti Gempa Besar Hanshin dan serangan gas sarin kereta bawah tanah Tokyo, di mana pengalamannya tersebut dituliskannya dalam karya-karyanya.

"Di setiap titik balik, saya menanggapinya dengan cara saya sendiri. Saya pikir membangun semacam komunitas di era virus corona memiliki arti tersendiri."

Baca Juga: 8 Film Adaptasi dari Novel Karya Haruki Murakami, Apa Saja?

2. Perpustakaan Murakami didanai oleh pendiri Uniqlo, Tadashi Yanai dan dirancang oleh arsitek Stadion Nasional Jepang, Kengo Kuma

Haruki Murakami (tengah) saat melakukan konferensi pers yang diadakan di Waseda University (20/6/2019). (waseda.jp)

Dilansir Nikkei Asia, Pada tahun 2019, Waseda University telah memutuskan untuk membuat perpustakaan pada fasilitas penelitian lama, di mana telah menghabiskan dua tahun terakhir untuk membuat katalog makalah Murakami yang sekarang tersedia untuk peneliti profesional dengan arsip lebih dari 10.000 item.

Saat memasuki perpustakaan, pengunjung nantinya akan membenamkan diri dalam dunia Murakami yang terkenal dengan karya-karyanya, yakni Kafka on the Shore dan 1Q84, dengan hampir 3.000 buku, yang termasuk edisi pertama novelnya, salinan buku-bukunya yang telah diterjemahkan ke lebih dari 50 bahasa, serta karya penulis asing yang diterjemahkan oleh Murakami ke dalam bahasa Jepang, termasuk JD Salinger's Catcher in the Rye

Perpustakaan Murakami tersebut sepenuhnya didanai oleh pendiri perusahaan induk Uniqlo yang juga alumni Waseda, Tadashi Yanai. Yanai menyumbangkan 1,2 miliar Yen atau sekitar Rp154 miliar. Yanai ingin melihat perpustakaan tersebut menjadi tempat yang tidak hanya untuk merefleksikan budaya Jepang, juga untuk mengekspor Jepang ke dunia.

Lalu, perihal pembangunan perpustakaan dirancang dan direnovasi oleh seorang arsitek handal Jepang yang juga perancang Stadion Nasional Jepang yang ditampilkan di Olimpiade Tokyo 2020, Kengo Kuma.

Pada rancangannya, Kuma akan membuat pengunjung masuk melalui lorong seperti terowongan di gedung lima lantai tersebut. Terowongan tersebut merupakan gambarannya tentang cerita Murakami, di mana protagonis sering melakukan perjalanan antara yang nyata dan yang surealis, dikutip dari AP News.

Baca Juga: 5 Cerpen Haruki Murakami tentang Rasa Kehilangan dan Cara Mengatasinya

Verified Writer

Rahmah N

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya