Ahli: AS-Tiongkok akan Tetap Ribut meski Biden Jadi Presiden
Hubungan AS-Tiongkok sudah tegang sejak lama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok telah diwarnai ketegangan sebelum Donald Trump dilantik jadi Presiden AS pada 2016. Bahkan, menurut William Reinsch, penasihat senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), hubungan kedua negara akan tetap dipenuhi perselisihan meski AS kini dipimpin Presiden Joe Biden.
“Trump, dalam pandangan saya, hampir membuat segalanya menjadi lebih buruk. Tetapi perselisihan dimulai sebelum Trump, dan itu akan terus berlanjut terlepas dari apa yang dilakukan Biden. Saya tidak berpikir dia akan memerintahkan perusahaan untuk pergi, tapi menurut saya dia juga tidak akan mendorong mereka untuk tinggal,” kata Reinsch, menurut CNBC, Senin (25/1/2021).
Baca Juga: Investasi Asing Ramai-ramai Tinggalkan AS, Lari ke Tiongkok
Baca Juga: Sudah Lengser, Kok Donald Trump Masih Dimakzulkan?
1. Hubungan AS-Tiongkok memburuk di bawah Pemerintahan Trump
Hubungan Amerika dengan Tiongkok semakin memburuk di bawah Pemerintahan Trump. Di mana ketegangan dagang antara kedua ekonomi terbesar di dunia itu telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Meski kedua negara mencapai kesepakatan perdagangan fase satu pada Januari 2020, namun perselisihan mereka telah meluas ke sektor teknologi dan keuangan. Bahkan, banyaknya perselisihan tersebut telah memunculkan kekhawatiran bahwa kedua negara mungkin akan melakukan pemisahan diri (decoupling).
Baca Juga: AS Sebut Tiongkok Melakukan 'Genosida' Terhadap Uighur
Baca Juga: Tiba di Bandara Soetta, 153 WNA Tiongkok Dikarantina