AS Sebut Tiongkok Melakukan 'Genosida' Terhadap Uighur

AS berjanji tak akan tinggal diam

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menyebut Tiongkok diduga melakukan genosida terhadap etnis Uighur dan sebagian besar Muslim lainnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Pompeo pada hari terakhir masa jabatannya, Selasa, 19 Januari 2021.

“Saya yakin genosida ini sedang berlangsung, dan kami menyaksikan upaya sistematis untuk menghancurkan Uighur oleh negara-partai China,” kata Pompeo, dalam sebuah pernyataan.

“Kami tidak akan tinggal diam. Jika Partai Komunis China diizinkan untuk melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap rakyatnya sendiri, bayangkan apa yang akan berani dilakukan untuk dunia bebas, dalam waktu yang tidak terlalu lama,” tambah Pompeo, sebagaimana dilaporkan Channel News Asia.

Baca Juga: Demi Vaksin COVID-19, Turki Dituduh Serahkan Uighur

1. Desak Tiongkok menghapus sistem

AS Sebut Tiongkok Melakukan 'Genosida' Terhadap UighurMenteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo saat mengikuti rapat kabinet dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis

Dalam pernyataannya, Pompeo juga mendesak semua badan internasional, termasuk pengadilan untuk menangani kasus-kasus atas perlakuan Tiongkok terhadap Uighur dan menyuarakan keyakinan bahwa Amerika Serikat akan terus meningkatkan tekanan.

Lebih lanjut, ia meminta Tiongkok menghapus sistem interniran, kamp penahanan, tahanan rumah dan kerja paksa, dan menghentikan langkah-langkah pengendalian populasi yang memaksa. Termasuk sterilisasi paksa, aborsi paksa, pengendalian kelahiran paksa, dan pemisahan anak-anak dari keluarga mereka.

Dia juga mendesak negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu untuk mengakhiri semua penyiksaan dan pelecehan di tahanan dan mengizinkan warga Uighur dan minoritas lainnya beremigrasi.

2. Tanggapan calon pengganti Pompeo

AS Sebut Tiongkok Melakukan 'Genosida' Terhadap UighurPresiden terpilih AS Joe Biden dan Kamala Haris (Twitter.com/JoeBiden)

Pompeo yang telah menjabat sebagai menteri luar negeri AS sejak ditunjuk Donal Trump pada 2018, akan meninggalkan jabatannya pada 20 Januari, saat pemerintahan yang baru dipimpin Presiden terpilih Joe Biden, dilantik. Pompeo akan digantikan Antony Blinken.

Blinken dilaporkan setuju dengan pandangan Pompeo yang menyebut Tiongkok melakukan genosida atas Muslim Uighur. “Itu akan menjadi penilaian saya juga,” katanya.

Blinken, bersama calon menteri di kabinet Biden lainnya, juga telah menjanjikan untuk terus bersikap tegas terhadap Tiongkok.

Baca Juga: Tanggapi Menlu Pompeo, Tiongkok Tuding AS Bikin Muslim Menderita

3. Penindasan terhadap Muslim Uighur

AS Sebut Tiongkok Melakukan 'Genosida' Terhadap UighurSituasi sebuah sekolah di Provinsi Xinjiang, Tiongkok, 11 Juli 2019. (IDN Times/Uni Lubis)

Isu mengenai perlakuan buruk pemerintah Tiongkok pada kaum minoritas di negerinya itu telah ada sejak lama. Kelompok hak asasi percaya setidaknya satu juta orang Uighur dan Muslim berbahasa Turki lainnya, dipenjara di kamp-kamp wilayah barat Xinjiang.

Para saksi dan aktivis mengatakan Tiongkok berusaha secara paksa mengintegrasikan Uighur ke dalam budaya mayoritas Han, dengan menghapus adat istiadat Islam, termasuk memaksa Muslim untuk makan daging babi dan minum alkohol.

Pemerintah Tiongkok telah menyangkal melakukan kesalahan-kesalahan tersebut, dan mengklaim kamp-kamp yang dibangunnya sebagai pusat pelatihan kejuruan yang dimaksudkan untuk mengurangi ekstremisme Islam.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya