TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Sumbang 4 Juta Dosis Vaksin Moderna ke Indonesia

Sumbangan vaksin ini diberikan melalui COVAX

Presiden AS Joe Biden berbicara pada acara di Major Joseph R "Beau" Biden III National Guard/Reserve Center di Bandara New Castle, Delaware, Amerika Serikat, Selasa (19/1/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner)

Jakarta, IDN Times – Juru Bicara Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) Emily Horne mengatakan negaranya akan menyumbangkan jutaan dosis vaksin Moderna ke Indonesia.

Pernyataan ini merupakan hasil dari panggilan telepon yang dilakukan oleh Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi pada Jumat (2/7/2021).

"Sullivan menegaskan dukungan Amerika Serikat untuk masyarakat Indonesia dalam upaya melawan kasus-kasus COVID-19 yang meningkat tajam,” katanya seperti dikutip dari website Kedutaan Besar dan Konsulat AS di Indonesia.

Baca Juga: 6 Fakta Vaksin Moderna yang Telah Kantongi Izin Pakai BPOM

Baca Juga: Vaksin Impor Terdaftar di WHO, Erick: Vaksin Kita Bukan Kaleng-Kaleng

1. AS akan kirim empat juta vaksin

Menlu Retno Marsudi (Dokumentasi Kemenlu)

Horne mengatakan AS akan mengirim sebanyak empat juta vaksin Moderna melalui COVAX. COVAX merupakan lembaga yang bertujuan untuk memastikan setiap negara memperoleh akses yang adil ke vaksin COVID-19.

Horne juga mengatakan Sullivan dan Retno juga mendiskusikan rencana AS untuk meningkatkan bantuan bagi Indonesia dalam upaya tanggap COVID-19 yang lebih luas lagi.

“Sullivan menggarisbawahi arti penting Indonesia, Asia Tenggara, dan upaya mengakhiri pandemi secara lebih luas bagi pemerintahan Biden-Harris, dan menjanjikan dukungan berkelanjutan serta keterlibatan tingkat tinggi,” katanya, merujuk pada Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.

Baca Juga: 6 Fakta Moderna, Orang dengan Komorbid Bisa Gunakan Vaksin Ini    

2. Tentang COVAX

Ilustrasi kemasan vaksin hasil program global COVAX yang segera disalurkan. (WHO.int)

COVAX merupakan sebuah inisiatif yang dipimpin oleh aliansi vaksin GAVI, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI). Tujuan utama dari dibentuknya aliansi ini adalah untuk memastikan akses yang adil ke vaksin COVID-19 untuk negara-negara miskin.

Aliansi ini diluncurkan pada bulan April oleh WHO, Komisi Eropa, dan Prancis sebagai tanggapan atas pandemik COVID-19.

“Menyatukan pemerintah, organisasi kesehatan global, produsen, ilmuwan, sektor swasta, masyarakat sipil, dan filantropi, dengan tujuan menyediakan akses inovatif dan setara ke diagnostik, perawatan, dan vaksin COVID-19,” jelas GAVI di situs resminya.

Baca Juga: Indonesia Darurat COVID-19, Luhut: Jangan Coba-coba Naikkan Harga Obat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya