6 Fakta Vaksin Moderna yang Telah Kantongi Izin Pakai BPOM

Vaksin mRNA yang pertama mendapat izin darurat dari BPOM

Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA) bagi vaksin Moderna buatan Amerika Serikat dan didapat dari COVAX Facility. Vaksin ini disebut memiliki efikasi 94,1 persen dan menjadi vaksin pertama yang mendapat UEA dari BPOM yang menggunakan hasil teknologi messenger ribonucleic acid (mRNA).

"Kemarin kami menambahkan satu lagi jenis vaksin COVID-19 yang telah mendapatkan UEA dari BPOM Indonesia, Vaksin Covid-19 Moderna," ujar Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers daring, Jumat (2/7/2021).

Baca Juga: [BREAKING] Vaksin Moderna Akan Disuntikkan pada Warga Usia 18-65 tahun

1. Efikasi sebesar 94,1 persen untuk usia 18-65 tahun

6 Fakta Vaksin Moderna yang Telah Kantongi Izin Pakai BPOMVaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis pertama pada seorang seniman saat vaksinasi massal bagi seniman dan budayawan, di Galeri Nasional, Jakarta, Senin (19/4/2021). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Vaksin ini dapat diperuntukan bagi kelompok usia 18-65 tahun dengan efikasi atau kemanjuran menunjukkan angka 94,1 persen. Sedangkan untuk kelompok usia di atas 65 tahun, efikasi vaksin sebesar 86,4 persen.

Namun, belum bisa disuntikkan kepada masyarakat dengan kelompok usia anak.

"Moderna belum bisa, karena mungkin masih uji klinik, belum bisa digunakan untuk anak,"  kata Penny.

Nantinya, vaksin akan disuntikkan dengan injeksi intramuskular dosis 0,5 ml sebanyak dua kali penyuntikan, dengan rentang satu bulan.

2. Efek samping Vaksin Moderna masih bisa ditoleransi

6 Fakta Vaksin Moderna yang Telah Kantongi Izin Pakai BPOM(Ilustrasi) antrean untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Penny menjelaskan bahwa secara umum keamanan vaksin dapat ditoleransi, hal ini didapatkan lewat pengkajian BPOM dengan ITAGI dan sejumlah pihak. 

"Baik reaksi lokal maupun sistemik dengan reaksi lokal dengan tingkat keparahan grade satu dan dua, dengan kejadian yang paling sering adalah nyeri, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot sendiri, kejadian ini umumya didapatkan setelah suntikan kedua," kata dia.

3. Vaksin Moderna bisa diguna untuk pengidap penyakit komorbid

6 Fakta Vaksin Moderna yang Telah Kantongi Izin Pakai BPOMInfografis daftar komorbid yang layak dan belum layak divaksin COVID-19. IDN Times/Muhammad Rahmat Arief

Vaksin ini juga menunjukkan efikasi yang serupa dan profil keamanan pada kelompok populasi dengan komorbid, yakni bisa diberikan pada individu dengan penyakit paru kronis, jantung, obesitas berat, diabetes, lever hati, dan HIV.

Selama Juni 2021, BPOM sudah menerbitkan izin UEA pada vaksin CoronaVac, AstraZeneca, Bio Farma dan Sinopaharm.

Baca Juga: [BREAKING] Vaksin Moderna Direstui BPOM, Bisa Disuntikkan pada Komorbid

4. Penyimpanan Vaksin Moderna di suhu minus 20 derajat celcius

6 Fakta Vaksin Moderna yang Telah Kantongi Izin Pakai BPOMvaksin Moderna (gavi.org)

Kemudian untuk penyimpanan dan distribusinya, Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif (ONPPZA) BPOM, Rita Endang menjelaskan bahwa jalur distribusi akan diatur oleh Kementerian Kesehatan dan diatur sesuai yang disimpan dengan kontainer khusus yang menjamin kualitas vaksin sampai tempat.

"Yaitu dengan suhu - 20 derajat celcius," ujar dia.

5. Vaksin moderna datang bersama teknologi penyimpanannya

6 Fakta Vaksin Moderna yang Telah Kantongi Izin Pakai BPOMPetugas kesehatan memperlihatkan satu botol vaksin COVID-19 buatan Moderna di Bethlehem, Palestina, pada hari Selasa (2/2/2021). (Facebook.com/Kementerian Kesehatan Palestina)

Karena ini adalah vaksin mRNA yang pertama mendapat izin darurat dari BPOM dan punya teknologi penyimpanan yang berbeda dengan vaksin-vaksin sebelumnya yang diterima Indonesia.

"Jadi kali ini memang berbeda teknologinya, namun karena ini diterima melalui COVAC fasility, mereka akan memberikan vaksin ini bersamaan dengan teknologi dan distribusinya," ujarnya.

Maka akan ada pengaruh ke mana vaksini ini akan didistribusikan karena membutuhkan teknologi penyimpanan yang tak biasa.

"Karena bukan lemari es yang biasa 2-8 derajat celcius," katanya.

6. Buka pintu untuk vaksin berbasis teknologi mRNA lainnya

6 Fakta Vaksin Moderna yang Telah Kantongi Izin Pakai BPOMIlustrasi Vaksin. IDN Times/Arief Rahmat

Penny tak menutup kemungkinan Indonesia akan membuka kesempatan untuk menggunakan vaksin berbasis teknologi mRNA lainnya dalam beberapa waktu ke depan, dari mulai Moderna bahkan hingga vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech.

"Pfizer yang akan mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa masuk ke Indonesia," kata dia.

Baca Juga: [BREAKING] BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin Moderna, Efikasi 94,1 Persen

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya