Kelebihan Dosis Pfizer, Israel Ajak Sejumlah Negara Tukaran Vaksin
Vaksin Pfizer yang dimiliki Israel segera kedaluwarsa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Israel, Hezi Levi, mengatakan negaranya sedang dalam pembicaraan dengan sejumlah negara tentang rencana untuk melakukan pertukaran vaksin COVID-19.
Levi mengatakan, pada Minggu (4/7/2021), Israel memiliki surplus atau kelebihan vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNtech. Masa pakai vaksin-vaksin itu akan berakhir pada akhir bulan ini.
Oleh karena itu, Israel ingin melakukan pertukaran agar vaksin-vaksin itu bisa segera digunakan oleh negara-negara yang membutuhkan.
Baca Juga: Palestina Tolak Vaksin COVID-19 Hampir Kedaluwarsa Pemberian Israel
Levi mengonfirmasi tentang rencana pertukaran vaksin COVID-19 itu dalam sebuah wawancara dengan Radio 103 FM. Dia menyebut kesepakatan semacam itu telah didiskusikan dengan Inggris minggu lalu, tetapi tidak membuahkan hasil.
“Kami sedang bernegosiasi dengan negara lain,” kata Levi kepada Radio 103 FM, tanpa menyebutkan nama negara yang dimaksud. “Kita berurusan dengan ini siang dan malam.”
Levi tidak merinci jumlah dosis yang ingin diserahkan Israel dalam perjanjian pertukaran tersebut. Namun, surat kabar Haaretz Israel menyebutkan jumlah dosis sekitar satu juta.
Bulan lalu, Israel telah membicarakan rencana pertukaran vaksin virus corona dengan Palestina. Namun, Palestina menolak sekitar satu juta dosis vaksin dari Israel di bawah skema itu karena tanggal kedaluwarsa vaksin yang mereka terima terlalu dekat.
1. Sudah bernegosiasi dengan Inggris
Baca Juga: Memuaskan! Data Awal Vaksinasi Pfizer di Israel Menunjukkan Harapan