Luhut Bertemu Trump, Dubes Indonesia untuk AS: Tidak Direncanakan
Membahas vaksin COVID-19 hingga baterai lithium
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), Muhammad Lutfi, mengatakan pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump beberapa waktu lalu sebenarnya tidak diagendakan.
“Enggak ada. Saya yang mengatur schedule itu ya dan kita juga memang memohon untuk kalau bisa bertemu dan karena schedule beliau memungkinkan,” kata Muhammad Lutfi melalui Zoom kepada IDN Times, Sabtu (21/11/2020).
Menteri Luhut, Lutfi melanjutkan, bisa bertemu Presiden Trump karena saat itu secara kebetulan Trump sedang tidak terlalu sibuk. Sehingga keduanya bisa bertemu dan membahas sejumlah hal.
“Kita waktu itu juga lagi dalam pertemuan dengan menteri lain, level office gitu, jadi biasa ini kan kalau saya mendampingi pejabat asing juga kan ketemu sama Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo), juga begitu biasanya,” kata Lutfi.
Baca Juga: Luhut Temui Donald Trump di Gedung Putih, Ini yang Dibahas
Baca Juga: Luhut Temui Donald Trump di Gedung Putih, Ini yang Dibahas
1. Kunjungan Luhut ke Amerika merupakan kunjungan persahabatan
Lutfi menjelaskan kunjungan Menteri Luhut ke Amerika merupakan kunjungan persahabatan. Kunjungan tersebut dilakukan untuk mempererat hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat.
Ia memastikan kunjungan Luhut ke Amerika ini tidak ada hubungannya dengan situasi politik yang terjadi di negeri Paman Sam tersebut.
“Yang pasti bahwa beliau itu datang sebagai sahabat. Sahabat itu datang ketika kawannya sedang suka atau tidak suka. Mungkin hari ini sedang tidak begitu suka," kata Lutfi.
Dalam pertemuan tersebut, Lutfi melanjutkan, Luhut mengatakan penghormatannya kepada pemerintahan Presiden Trump. Luhut juga mengatakan Indonesia berterima kasih Amerika memperpanjang GSP.
GSP yang dimaksud adalah Generalized System of Preferences (GSP), sebuah fasilitas perdagangan antar kedua negara.
Baca Juga: Luhut Temui Donald Trump di Gedung Putih, Ini yang Dibahas
Baca Juga: 6 Fakta Unik di Balik Proyek Tesla: Lithium-Ion Terbesar di Dunia