Rusia Gunakan Bom Tandan untuk Bunuh Warga Sipil Ukraina
Penggunaan bom tandan dilarang oleh banyak negara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pasukan Rusia telah menggunakan sejumlah senjata yang dilarang secara luas di seluruh dunia, ketika melakukan invasi di wilayah Kyiv, Ukraina, menurut penelitian yang dilakukan the Guardian. Ratusan warga sipil tewas akibat serangan itu.
Dikutip dari the Guardian, Sabtu (23/4/2022), bukti yang dikumpulkan selama kunjungan ke Bucha, Hostomel, dan Borodianka, menunjukkan pasukan Rusia telah menggunakan munisi tandan, bom tandan, dan bom terarah yang sangat kuat di daerah berpenduduk. Bom itu dilaporkan telah menghancurkan setidaknya delapan bangunan warga sipil.
Bucha, Hostomel dan Borodianka merupakan wilayah di mana penjajah Rusia telah dituduh melakukan kekejaman terhadap penduduk sipil.
Baca Juga: Perang Rusia dan Ukraina Dimulai! Rusia Lancarkan Invasi Skala Penuh
1. Penemuan bukti penggunaan senjata yang dilarang
Bellingcat, sekelompok jurnalis online nirlaba yang didedikasikan untuk investigasi kejahatan perang, telah meninjau beberapa gambar yang dikumpulkan Guardian. Mereka mengonfirmasi keberadaan sirip ekor bom tandan RBK-500 dengan submunisi PTAB-1M dan roket klaster, yang diluncurkan BM-30 Smerk.
Rusia telah berulang kali membantah menargetkan warga sipil, serta menyatakan tuduhan Ukraina dan Barat tentang kejahatan perang dibuat-buat.
Namun, penarikan Rusia dari wilayah Kyiv yang didudukinya hingga awal April lalu, telah menunjukkan tanda-tanda adanya munisi tandan di puing-puing mobil, jalan, bangunan sipil, dan juga mayat.
Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Buyarkan Proyeksi Ekonomi Makro Global