TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga AS yang Sudah Divaksinasi Diminta Tetap Pakai Masker

Alasannya karena kasus COVID-19 terus naik

Presiden Amerika Serikat dari Demokrat Joe Biden mengunjungi Barrio Cafe saat tur bus usaha kecil sambil berkampanye di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, Kamis (8/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Jakarta, IDN Times - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) pada Selasa (27/7/2021) meminta orang-orang yang sudah divaksinasi COVID-19 penuh, untuk kembali mengenakan masker. Utamanya mereka yang berada di tempat-tempat umum dalam ruangan di daerah di mana virus corona, terutama varian Delta, menyebar dengan cepat.

CDC juga merekomendasikan semua siswa dan guru di taman kanak-kanak hingga sekolah kelas 12 memakai masker, meski sudah divaksinasi. CDC mengatakan anak-anak harus kembali belajar penuh waktu di musim gugur dengan strategi pencegahan yang tepat.

“Di daerah dengan penularan substansial dan tinggi, CDC merekomendasikan agar individu yang divaksinasi lengkap memakai masker di tempat umum dalam ruangan untuk membantu mencegah penyebaran Delta dan melindungi orang lain,” kata CDC, menurut Channel News Asia.

Baca Juga: Waspada Pakai Masker, Jangan Sampai Salah Pilih Masker Palsu 

1. Perubahan aturan CDC

wikimedia.com

Pengumuman tersebut seolah kemunduran bagi AS, mengingat sebelumnya pada Mei CDC telah membolehkan jutaan orang Amerika yang sudah divaksinasi boleh melepaskan masker di tempat umum.

Pada Mei, CDC mengumumkan orang yang sudah divaksinasi sepenuhnya tidak perlu memakai masker di luar ruangan, dan dapat tidak memakainya di dalam ruangan di sebagian besar tempat. Panduan tersebut memunculkan keyakinan bahwa kehidupan akan mulai bisa kembali normal.

Namun, saat ini CDC mengatakan bahwa 63 persen negara bagian AS memiliki tingkat penularan tinggi, sehingga merekomendasikan pemakaian masker. Peningkatan penularan terjadi karena ada varian Delta sangat menular.

Baca Juga: Anthony Fauci Stres, Penanganan Pandemik COVID di Amerika Salah Arah

2. AS paling banyak memiliki kasus COVID-19 di dunia

Seorang sukarelawan meletakkan bendera Amerika mewakili beberapa dari 200.000 nyawa yang hilang di Amerika Serikat dalam pandemi penyakit virus korona (COVID-19) di National Mall, Washington, Amerika Serikat, Selasa (22/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts)

Amerika Serikat saat ini masih memimpin dunia dalam jumlah rata-rata harian infeksi baru, terhitung satu dari setiap sembilan kasus yang dilaporkan di seluruh dunia setiap hari. Rata-rata tujuh hari untuk kasus baru telah meningkat tajam dan mencapai 57.126, masih sekitar seperempat dari puncak pandemik.

Dr David Doudy, seorang ahli epidemiologi di Universitas Johns Hopkins, mengatakan pedoman CDC dimotivasi oleh perubahan pola infeksi.

“Kami melihat ini dua kali lipat dalam jumlah kasus setiap 10 hari atau lebih,” katanya.

Berdasarkan data dari Worldometers, AS saat ini menduduki peringkat satu negara yang memiliki kasus COVID-19 terbanyak, yakni dengan 35.353.923 kasus, 627.351 kematian dan 29.571.434 orang sembuh.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya