TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

WHO: Kasus COVID-19 Masih Tunjukkan Tren Peningkatan

Namun kasus kematian menurun sepekan ini

Ilustrasi Lonjakan Kasus Virus COVID-19. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times – Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa kasus COVID-19 global masih menunjukkan tren peningkatan meskipun jumlah kasus baru minggu ini sama dengan minggu sebelumnya. Di mana total kasus COVID-19 saat ini lebih dari 260 juta kasus.

Sementara itu, terjadi penurunan jumlah kematian baru sebanyak 10 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Total kematian global akibat virus corona kini berada di angka 5,2 juta.

Baca Juga: WHO Ungkap Alasan di Balik Penamaan Varian COVID-19 Omicron

1. Rincian data WHO

Ilustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan data WHO, peningkatan kasus signifikan dilaporkan dari regional Afrika (naik 93 persen), Western Pasifik (naik 24 persen) dan Eropa (naik 7 persen). Namun, WHO memberikan catatan bahwa di Afrika selatan dilakukan tes antigen masal, sebagai penyumbang penambahan kasus terbesar minggu lalu.

"Peningkatan jumlah kematian baru terutama terjadi di regional Asia Tenggara (26 persen-India, Thailand, Sri Lanka) dan regional Afrika (7 persen)," menurut WHO.

Penambahan kasus mingguan terbanyak dilaporkan dari Amerika Serikat (464.800 kasus baru), Jerman (406.754 kasus baru), Inggris (304.374 kasus baru), Rusia (239.215 kasus baru) dan Perancis (190.402 kasus baru).

Baca Juga: WHO Sebut Varian Omicron Berbahaya, Joe Biden: Tidak Perlu Panik!

2. Rekomendasi TAG-VE

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Perdana)

Pada Jumat (26/11/2021), kelompok ahli Technical Advisory Group on SARS-CoV-2 Virus Evolution (TAG-VE) merekomendasikan kepada WHO untuk mengklasifikasikan varian B.1.1.529 sebagai Variant of Concern (VoC) yang kemudian diberi nama Omicron.

Pertimbangannya adalah adanya beberapa mutasi yang berpotensi meningkatkan tingkat transmisi dan immune escape. Kasus Omicron pertama dilaporkan pada 24 November 2021 dari Afrika Selatan, sedangkan tanggal spesimen untuk kasus konfirmasi pertama diambil pada 9 November 2021.

Adapun rekomendasi yang diberikan lembaga itu termasuk:

- Penguatan upaya surveilans dan sekuensing,

- Melaporkan segera jika mengidentifikasi Omicron (termasuk jika ditemukan S gene target failure/SGTF),

- Segera tingkatkan cakupan vaksinasi COVID-19 terutama untuk menjangkau kelompok-kelompok rentan,

- Tetap mempertahankan protokol kesehatan,

- Pertimbangkan kebijakan perjalanan internasional dengan menggunakan risk-based approach.

Berdasarkan laporan WHO, hasil sekuensing dalam 60 hari (GISAID) menunjukkan 837.253 (99,8 persen) Delta, 314 (<0,1 persen) Gamma, 160 (<0,1 persen) Alpha, 159 (<0,1 persen) Omicron, 14 (<0,1 persen beta dan <0,1 persen varian lainnya.

Baca Juga: Komnas KIPI: Omicron Menular Lebih Cepat, tapi Tak Bergejala Berat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya