TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Mengenai Salman Abedi, Pelaku Bom Manchester

Salman adalah sosok yang asosial

theguardian.com

Akhirnya kepolisian Manchester berhasil mengidentifikasi siapa dalang dibalik aksi pengeboman di konser Ariana Grande di Manchester Arena hari Senin 23 Mei 2017. Kepolisian setempat menyatakan bahwa seorang bernama Salman Ramadan Abedi menjadi pelaku pengeboman tersebut. Seperti apa sebenarnya profil dan sosok dari pria berusia 22 tahun ini?

1. Salman lahir dan tumbuh di Manchester, tapi dia tinggal di lingkungan komunitas Libya.

theguardian.com

Salman diketahui lahir dan tumbuh di Manchester. Namun, dia hidup dalam komunitas Libya yang ketat karena mereka menentang kuat rezim Muammar Gaddafi. Badan intelijen kini masih menyisir hubungannya dengan al-Qaeda dan negara Islam di tanah asal orang tuanya.

2. Sebelum mengebom Manchester, pelaku sempat pulang ke Libya.

Andrew Yates/Reuters.com

Entah apa motifnya, namun polisi setempat mendapatkan informasi bahwa Salman diperkirakan sempat kembali ke Libya beberapa hari sebelum melancarkan aksi bom bunuh dirinya.  Seorang teman sekolahnya mengatakan bahwa dia pulang ke Libya tiga minggu yang lalu dan kembali baru-baru ini. Kepulangannya diduga adalah untuk berinteraksi dengan para jihadis-jihadis di negara tersebut.

3. Pelaku diduga terkena cuci otak radikalisme.

Jon Super/Reuters.com

Salman diduga telah dicuci otak oleh ajaran radikal. Dia juga diketahui sebagai pemuda yang aktif di tempat-tempat ibadah. Tempat ibadah tersebut kini tengah diselidiki karena diduga mengumpulkan dana untuk para pelaku jihad.

4. Anak kedua dari empat bersaudara.

Phil Nobel Livepic/Reuters.com

Salman adalah pria kelahiran tahun 1994. Dia merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Orang tua Salman adalah pengungsi Libya yang melarikan diri ke Inggris untuk melarikan diri dari Gaddafi. Ibunya bernama Samia Tabbal, sementara ayahnya bernama Ramadan Abedi, seorang petugas keamanan. Keduanya lahir di Tripoli kemudian pindah ke London, di selatan Manchester.

Baca Juga: Tren Terorisme Global: Menempatkan Wanita Sebagai Pelaku Bom Bunuh Diri. 

5. Salman adalah mahasiswa Univesitas Salford.

salford.ac.uk

Usai tamat sekolah, Salman melanjutkan ke jenjang Universitas. Dia kuliah di Salford University pada tahun 2014. Dia memilih jurusan manajemen bisnis. Namun itu tak lama karena kemudian dia memilih untuk putus kuliah.

6. Pihak tempat ibadah setempat membantah mengumpulkan dana untuk jihadis seperti Salman.

Andrew Yates/Reuters.com

Mohammed Saeed El-Saeiti, Imam di masjid Didsbury setempat mencap Salman sebagai seorang ekstrimis berbahaya. Dia pun membantah keras bahwa masjid-masjid di kota tersebut diugakan sebagai sarana pengumpulan dana untuk jihad.

Baca Juga: Detik-detik Menegangkan Saat Seorang Ayah Merelakan Anaknya Melakukan Bom Bunuh Diri. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya