TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Makin "Bengal", Aset Kim Jong-un Akan Dibekukan

Makin lama sanksinya makin tegas.

KCNA/Reuters.com

Aksi peluncuran rudal yang dilakukan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, membuat Amerika Serikat berpikir keras untuk menghentikannya. Salah satu caranya adalah meminta Dewan Keamanan PBB untuk membekukan aset pria tersebut. Langkah ini kemungkinan ditempuh dalam menanggapi uji coba nuklir keenam yang akan dilakukannya.

voanews.com

Tak hanya itu, pemerintah Amerika Serikat juga menyerukan pelarangan tekstil dari Korea Utara, serta segera menyelesaikan pembayaran akhir kepada para pekerja Korut yang dikirim ke luar negeri. Diberitakan BBC News, (7/9), Amerika Serikat menilai bahwa dana yang didapatkan Korut dari luar negeri malah disalahgunakan oleh pimpinan mereka untuk menjalankan program militernya.

Baca juga: [INFOGRAFIS] Ke Guam, Rudal Kim Jong-un Akan Berlabuh.

Sanksi untuk Korea Utara akan semakin tegas jika program nuklir tak segera dihentikan.

KCNA/Reuters.com

Nampaknya hal ini bukan main-main. Kebijakan pembekuan aset untuk Kim Jong-un ini sebetulnya sudah diperingatkan oleh Nikki Haley, selaku duta besar AS untuk PBB. Sebelumnya, dia menyerukan akan melakukan tindakan terkuat yang mungkin dilakukan untuk menghentikan sikap pimpinan Korea Utara tersebut.

Artinya, kebijakan ini akan langsung menyerang orang nomor satu di Pyongyang, yakni dengan membekukan aset Kim. Apabila Kim tidak segera menghentikan programnya ini, maka sanksi lebih berat akan siap menanti, antara lain namanya akan ditambahkan ke daftar hitam sanksi PBB, sanksi larangan perjalanan global, dan hukuman-hukuman lebih berat lainnya.

Mengutip dari laporan reporter Al Jazeera, Rosiland Jordan, kebijakan pembekuan aset tersebut nampaknya akan mendapatkan perlawanan dari Tiongkok dan Rusia. Pasalnya, pembekuan itu juga sekaligus akan berpengaruh pada sektor ekonomi kedua negara, khususnya Tiongkok.

Nampaknya ini adalah kebijakan dengan yang dimaksud oleh Presiden Donald Trump bahwa tindakan militer untuk Korea Utara bukanlah pilihan pertamanya. Dia punya cara alternatif yang “lebih halus” untuk menghentikan aksi peluncuran rudal Korea Utara.

Baca juga: Beber Peta Guam Saat Rapat, Ini yang Dibahas Kim Jong-un.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya