TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tulis Ayat Suci Berlatar Anjing, Militer AS Alami Ini

Meski sudah minta maaf

Sultan Faizy/latimes.com

Baru-baru, ini militer Amerika Serikat melakukan tindakan yang memicu kontroversi. Mereka menyebarkan selebaran yang berisi permintaan agar warga Afghanistan mendukung militer melawan teroris. Bukannya mendapat dukungan, selebaran itu justru mendapatkan respons negatif karena dianggap melecehkan agama.

Sultan Faizy/latimes.com

Dikutip Al Jazeera, (7/9), dalam selebaran tersebut, nampak gambar yang menunjukkan seekor anjing putih yang tubuhnya dilukis dengan ayat suci. Anjing tersebut nampak sedang melarikan diri dari terkaman seekor singa. Di atas gambar singa dan anjing tersebut, ada kalimat bertuliskan:

"Ambil kembali kebebasan Anda dari anjing-anjing teroris dan bekerja samalah dengan pasukan koalisi sehingga mereka bisa menumpas musuh-musuh anda.

Baca juga: Wanita Afghanistan Terus Alami Kekerasan, Pemerintah Enggan Sahkan UU Perlindungan. 

Hassiba Efat, Anggota Dewan Provinsi Parwan juga mengatakan bahwa selebaran itu sangat menyinggung agama Islam. Banyak warga yang marah karenanya, tapi sejauh ini masih belum ada laporan bahwa mereka akan berdemo atas beredarnya selebaran provokatif ini.

Aksi provokatif semacam ini sebelumnya juga pernah terjadi pada tahun 2012. Seorang tentara AS diduga melakukan pembakaran terhadap salinan Al-Quran. Akibatnya, warga setempat melakukan demonstrasi berhari-hari yang berujung pada meninggalnya sekitar 40 orang.

Militer AS langsung melayangkan permintaan maaf atas selebaran pro kontra itu.

Jonathan Ernst/Reuters via Al Jazeera

"Saya dengan tulus meminta maaf, kami sangat menghormati Islam dan rekan Muslim kami di seluruh dunia," ucap Mayor Jenderal James Linder, mewakili Militer AS.  Dia tidak memungkiri bahwa selebaran tersebut menimbulkan pro kontra yang sangat menyinggung umat agama tertentu.  Linder berjanji akan melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.

Pemerintah Afghanistan dan pasukan koalisi sejatinya sering menggunakan kampanye informasi dalam upaya untuk meyakinkan penduduk lokal untuk membantu mereka mengalahkan Taliban dan kelompok-kelompok teroris yang aktif di negara tersebut.

Sayangnya, sejumlah orang sudah terlanjur geram dengan selebaran provokatif ini. Mohammad Hasem, Gubernur Parwan, mengatakan bahwa insiden tersebut tidak termaafkan! Dia pun meminta kepada pembuat brosur itu untuk bertanggungjawab atas apa yang dilakukan. Bahkan, Hasem meminta pelakunya untuk di ekspos ke publik untuk segera diadili dan dihukum.

Baca juga: Mahal dan Tak Sesuai Medan, Seragam Tentara Afghanistan Dikritik.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya