TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

2 Juta Orang Diprediksi Akan Tewas Akibat Nuklir Korea Utara

Menurut estimasi, hampir 8 juta orang juga akan menderita luka-luka

ANTARA FOTO/Defense Ministry/Yonhap via REUTERS

Seorang pakar bernama Michael J. Zagurek melakukan studi untuk memperkirakan berapa banyak korban tewas dan luka jika Kim Jong-un akhirnya menyerang Tokyo dan Seoul dengan nuklir. Zagurek merupakan ahli dari US-Korea Institute di School of Advanced International Studies, John Hopkins University, Amerika Serikat.

Baca Juga: Tak Gubris Nuklir Kim Jong-un, Warga Korsel Sibuk Cari Uang

Dua juta nyawa melayang, sedangkan hampir delapan juta orang akan terluka.

ANTARA FOTO/Defense Ministry/Yonhap via REUTERS

Zagurek melakukan prediksi dengan menggunakan beberapa langkah. Ia berasumsi saat ini Korea Utara mempunyai 25 senjata nuklir aktif, dan Kim Jong-un akan memakai semuanya untuk menyerang Tokyo dan Seoul. Nuklir-nuklir itu memiliki daya ledak dari 15 hingga 250 ton.

Kemudian, Zagurek mempertimbangkan jumlah korban saat Perang Korea pada 1950-1953 dan Perang Dunia II. Misalnya, pada Perang Korea, jumlah korban meninggal adalah 373.599, sementara korban luka sebanyak 229.625 orang. Ada 387.744 yang diculik atau hilang.

Sedangkan saat Perang Dunia II, ada 500.000-800.000 warga Jepang yang meninggal. Total populasi Tokyo dan Seoul saat ini jauh lebih besar. Namun, menurut perhitungannya, tak semua nuklir akan mencapai target karena Jepang dan Korea Selatan mempunyai sistem pertahanan nuklir seperti THAAD. Dari ini semua, ia memprediksi ada 2,1 orang yang tewas dan 7,7 orang terluka.

Sebelumnya, Zagurek dan rekannya Michael Elleman, mengatakan bahwa sistem itu takkan banyak membantu bila Korea Utara memutuskan untuk menggunakan kapal selam militer untuk meluncurkan nuklir. "Sistem pertahanan nuklir takkan efektif jika dihadapkan dengan nuklir-nuklir yang ditembakkan dari perairan bagian timur, barat dan selatan Semenanjung Korea."

Baca Juga: Makin "Bandel", Cara Ini Dianggap Bisa Menghentikan Kim Jong-un

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya