Baru Mendarat di Filipina, Maria Ressa Langsung Ditahan Kepolisian
Maria Ressa bebas usai membayar jaminan sebesar Rp24 juta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manila, IDN Times - CEO sekaligus Editor Eksekutif Rappler Maria Ressa ditahan kepolisian pada Jumat pagi (29/3). Seperti dilaporkan Rappler, Ressa langsung ditangkap begitu ia mendarat di Bandara Internasional Ninoy Aquino (NAIA) Terminal 1.
Surat perintah penangkapan itu sendiri dikeluarkan oleh Pengadilan Wilayah Pasig. Ia dikenai pasal tentang pelanggaran Anti-Dummy Law. Beberapa jam kemudian, Ressa dibebaskan setelah membayar uang jaminan sebesar Rp24 juta.
1. Surat penangkapan juga dikeluarkan untuk anggota dewan penasihat Rappler
Bukan hanya Ressa yang ditarget oleh otoritas Filipina. Rupanya, pengadilan juga mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk enam orang lainnya. Mereka adalah Redaktur Pelaksana Rappler Glenda Gloria serta lima anggota dewan penasihat yang terdiri dari Manuel Ayala, James Bitanga, Nico Jose Nolledo, James Velasquez dan Felicia Atienza.
"Ini adalah kasus pengadilan aktif ketujuh untuk Ressa, dan ke-11 untuk keseluruhan direktur dan staf Rappler dalam satu tahun terakhir. Ini merupakan kedua kalinya Ressa ditangkap dalam kurun waktu kurang dari dua bulan," tulis Rappler.
Baca Juga: Sempat Ditahan Selama 21 Jam, CEO Rappler Maria Ressa Akhirnya Bebas
Editor’s picks
Baca Juga: CEO Media Filipina Rappler Ditahan karena Tuduhan Pencemaran Nama Baik