Bos Cambridge Analytica Akui Pakai Berita Bohong untuk Kampanye
Segala cara dilakukan untuk memenangkan kandidat yang membayarnya.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
London, IDN Times - Alexander Nix, bos Cambridge Analytica, mengaku kepada reporter yang menyamar bahwa pihaknya bisa menggunakan cara apapun untuk menyetir kampanye di berbagai negara. Pengakuan itu adalah bagian dari tayangan eksklusif stasiun televisi Inggris, Channel 4 News, yang tayang pada Senin (19/3).
Baca juga: Cambridge Analytica Pakai Jutaan Data Pengguna Facebook untuk Kampanye Trump
1. Dari berita bohong hingga kerja sama dengan mantan mata-mata
Channel News 4 menugaskan para reporter untuk menyamar dan menemui Nix serta sejumlah eksekutif dari Cambridge Analytica. Berdasarkan investigasi tersebut, mereka menyombongkan diri bahwa untuk membantu klien, segala hal bisa dilakukan, termasuk menyebarkan berita bohong.
Bahkan, pihak lawan bisa dijebak dalam sebuah penyuapan palsu maupun menyewa pekerja seks komersial (PSK) untuk merayu mereka. Cambridge Analytica, kata para petinggi, juga sanggup bekerja sama dengan mantan mata-mata.
"Memang terdengar sangat buruk untuk dikatakan, tapi hal-hal seperti itu tak harus selalu merupakan kebenaran selama bisa dipercaya," kata Nix merujuk kepada teknik-teknik yang digunakan untuk mencapai tujuan kandidat yang membayar Cambridge Analytica.
Baca juga: Mark Zuckerberg 'Menghilang' di Tengah Skandal Cambridge Analytica