TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cegah Marawi Jilid 2, Negara ASEAN Jalin Kerja Sama Intelijen

Tak ada tempat buat terorisme, ya

ANTARA FOTO/Satya Bati

Nusa Dua, IDN Times - Enam negara anggota ASEAN sepakat bahwa terorisme adalah isu penting yang harus ditangani dengan serius. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk meluncurkan kerja sama intelijen pada Kamis (25/1).

Baca juga: Kopassus Pamer Bunuh Ular dan Minum Darahnya di Depan Menhan AS

1. Nama kerja samanya adalah Our Eyes

ANTARA FOTO/Satya Bati

Akun Twitter resmi kementerian pertahanan mengunggah pengumuman tentang peluncuran kerja sama intelijen bernama Our Eyes di Nusa Dua, Bali. Peluncuran itu dihadiri oleh menteri pertahanan dan wakil menteri pertahanan dari enam negara anggota ASEAN.

Keenamnya adalah:

1. Ryamizard Ryacudu (Menteri Pertahanan Indonesia)

2. Johari Baharum (Wakil Menteri Pertahanan Malaysia)

3. Mohamad Maliki Osman (Menteri Pertahanan Singapura)

4. Abdul Aziz bin Haji Mohd Tamit (Wakil Menteri Pertahanan Brunei Darussalam)

5. Chaichan Cangmonkol (Wakil Menteri Pertahanan Thailand)

6. Cesar B. Yano (Wakil Menteri Pertahanan Filipina)

2. Keenam negara akan bertukar informasi tentang kelompok militan

Twitter.com/Kemhan_RI

Inisiatif Our Eyes ini diluncurkan untuk memudahkan enam negara ASEAN bertukar informasi strategis, salah satunya tentang keberadaan dan pergerakan kelompok militan. Mereka juga berencana untuk mengembangkan pengumpulan data terkait ekstremisme.

"Kerja sama Our Eyes dilatar belakangi adanya ancaman terorisme dan radikalisme di kawasan Asia Tenggara, serta penanganan yang berbeda di setiap negara," tulis akun Twitter kementerian pertahanan Indonesia.

Ryamizard sendiri menegaskan bahwa Marawi menjadi insiden yang membangunkan negara-negara ASEAN untuk bekerja sama. Dilansir dari Reuters, Ryamizard yakin bahwa pertukaran informasi intelijen akan mencegah insiden seperti Marawi agar tidak terjadi lagi. Ia pun tak ingin kawasan Asia Tenggara berubah menjadi seperti Timur Tengah.

Baca juga: KTT ASEAN Diminta Hindari Penyebutan Kata Rohingya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya