TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Di Korea Selatan, Balita pun Sudah Dikenalkan dengan Kosmetik

Tapi perempuan dewasa diharapkan untuk menunjukkan aegyo

YouTube.com/ [예콩이]YEKONG

Seoul, IDN Times - Bayangkan hidup di lingkungan di mana ada ekspektasi perempuan idealnya punya dahi bulat, hidung mancung, lipatan mata bagian atas dan bawah, serta kulit putih tanpa cacat--sangat spesifik. Inilah yang terjadi di Korea Selatan di mana penampilan perempuan terus diperhatikan.

Bahkan, ekspektasi itu juga "menyasar" balita, dalam beberapa waktu terakhir balita. 

Baca Juga: Sisi Gelap Industri Hiburan Korea, Jadi Artis Itu Menyakitkan!

1. Muncul merek-merek kosmetik yang menarget anak-anak dan orangtua mereka

https://www.youtube.com/embed/jakkfEnGI7M

Seperti dilaporkan situs Branding in Asia pada pertengahan Juni lalu, sebuah merek bernama Baby & Child merilis iklan serta kampanye di media sosial untuk memperkenalkan produk kosmetik khusus anak-anak. Rangkaian kosmetik yang terdiri dari antara lain bedak, pewarna kuku itu diberi nama Candy Girl.

Baby & Child menyebut produk mereka takkan membuat para orangtua di Korea Selatan cemas saat anak-anak ingin memakai kosmetik demi mempercantik diri. Artinya, bukannya orangtua melarang mereka bersolek, melainkan memilih riasan yang dipercaya aman bagi kulit yang masih sensitif.

2. Penjualan kosmetik untuk anak-anak di Korea Selatan meroket pada 2017

Unsplash.com/Joanna Kosinska

Munculnya kosmetik seperti keluaran Baby & Child itu bukan tanpa alasan logis. Dikutip dari Quartz, pada 2017 lalu penjualan kosmetik untuk anak-anak meroket tajam dibandingkan setahun sebelumnya. Berdasarkan riset pasar dari salah satu situs e-commerce Korea Selatan, penjualan lipstik anak-anak melonjak 549 persen pada 2017.

Riset itu didukung oleh survei sebuah stasiun televisi pendidikan EBS pada 2015. Mereka menemukan sebanyak 91,6 persen siswa SD mengaku pernah memakai riasan. Di antara mereka ada 75 persen yang berkata punya kosmetik sendiri seperti bedak dan lipstik.

3. Di kalangan selebrita Korea Selatan terdapat tren berpenampilan imut seperti anak kecil

instagram.com/lalalalisa_m

Ketika anak-anak kecil sudah dibiasakan berdandan, para selebrita dewasa justru berusaha keras menunjukkan apa yang disebut dengan aegyo. Ini diperlihatkan dalam berbagai penampilan mereka baik di atas panggung, ketika memerankan karakter dalam drama, maupun saat jadi bintang tamu di acara televisi.

Dalam Korean Cuties: Understanding Performed Winsomeness (Aegyo) in South Korea yang diterbitkan The Asia Pacific Journal of Anthropology, Aljosa Puzar dan Yewon Hong mendefinisikan aegyo sebagai artikulasi berlapis dari perilaku, gerak tubuh, suara dan penyesuaian linguistik, narasi serta gaya penampilan yang menunjukkan karisma anak-anak dan keimutan balita.

Salah satu dari banyak karakteristik yang harus dimiliki untuk menunjang aegyo adalah fitur wajah. Agar serupa anak-anak, lipatan mata bagian atas dan bawah harus menonjol. Kulit mulus seperti bokong bayi juga sangat penting seperti halnya bentuk wajah huruf V dengan pipi yang kenyal. Untuk mendapatkan ini tak sedikit perempuan harus melawan pemberian alam dengan melakukan operasi.

4. Banyak warga Korea Selatan menganggap operasi plastik adalah hal normal

instagram.com/newharoobompark

Korea Selatan kerap disebut sebagai ibu kota operasi plastik dunia. Menurut laporan Business Insider, pada 2014 negara tersebut paling banyak melakukan operasi plastik per kapita. Dalam setahun, tercatat ada 980.000 operasi plastik yang dikerjakan oleh para dokter kecantikan di Negeri Gingseng itu.

Mereka melakukannya karena percaya bahwa wajah yang sesuai dengan standar kecantikan di sana akan memudahkan dalam mencari pekerjaan dan mendapat jodoh. 

Sebuah survei tentang persepsi masyarakat Korea Selatan terhadap operasi plastik yang diberi judul Contemporary Koreans’ Perceptions of Facial Beauty pada 2015 menemukan dari 290 orang Seoul, sekitar 38,3 persen mengaku mendukung hal tersebut.

Sebanyak 37,2 persen bersikap netral dan hanya 2,8 persen yang menentang. Sisanya, 19,7 persen, mengaku operasi plastik wajar dilakukan dalam kondisi tertentu. Sedangkan sekitar satu persen berkata tidak yakin.

Ironisnya, dua sumber informasi tentang operasi plastik utama adalah iklan televisi (50 persen) dan saudara atau kenalan (28,4 persen). Artinya, mayoritas masyarakat Korea Selatan memang mewajarkan, bahkan mendorong, operasi plastik.

Baca Juga: Meski Bahan Dasarnya Tak Lazim & Aneh, Skincare Korea Tetap Populer

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya