TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Halloween, Negara Ini Batasi Penggunaan Kostum Menyeramkan

Bahkan ada yang membatalkan

Julia Raasch via Unsplash

Halloween adalah sebuah perayaan besar di sejumlah negara Barat. Tak hanya selebritas, warga biasa pun rela menghabiskan banyak dana untuk merancang kostum dan mengadakan pesta sebaik mungkin. Namun, perayaan Halloween di Kanada kali ini berjalan dengan sejumlah tantangan.

Baca juga: Begini Tradisi Ramadan di Kuwait, Seperti Halloween!

Beberapa sekolah mengetatkan kebijakan terkait kostum.

Julia Raasch via Unsplash

Seperti dilaporkan BBC, sebuah sekolah dasar di Ontario mengeluarkan daftar centang dengan judul "Apakah Kostumku Layak?". Daftar itu diberikan kepada para orangtua yang tengah menyiapkan baju Halloween anak-anak mereka. Pihak sekolah melarang pemakaian kostum koboi, Indian, budak, teroris, gypsy, Rastafarian serta "penghuni lingkungan ghetto urban".

Juru bicara sekolah, Claire Francoeur, mengatakan kebijakan itu sudah dilaksanakan sejak 2016 lalu. Alasannya adalah untuk menghormati budaya lain. Mereka menilai kostum Halloween yang layak adalah yang tak terlalu berdarah-darah dan mengerikan, sesuai umur, serta sensitif terhadap kultur lain di masyarakat.

"Kita hidup di sebuah masyarakat yang sudah banyak berubah dalam 10, 15 tahun terakhir. Jadi, ini adalah perubahan yang lain," ujarnya. Sekolah pun kini tak merayakan Halloween secara tradisional, melainkan menyebutnya sebagai "hari dasi dan syal" karena itu adalah salah satu kostum yang diizinkan.

Tak hanya sekolah dasar, kampus pun mulai menerapkan kebijakan ketat juga terkait kostum. Misalnya, persatuan mahasiswa di Brock University wajib menyeleksi orang-orang yang hadir dalam pesta Halloween kampus berdasarkan kostum yang dipakai. Jika tak sesuai, mereka dilarang masuk.

Kostum-kostum yang diharamkan adalah: black face (riasan teater yang dipakai orang kulit putih untuk berakting sebagai orang kulit hitam), aksesoris tradisional atau keagamaan, geisha, serta riasan perayaan Day of the Dead khas Meksiko.

"Menjadikan budaya dan/atau identitas orang lain sebagai karikatur yang bisa kamu pakai untuk semalam adalah sebuah ide kostum yang buruk," kata persatuan mahasiswa Waterloo University melalui situs resmi mereka.

Baca juga: Menantu Trump Jadi Bahan Olokan dalam Perayaan Halloween

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya