Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Tehran, IDN Times - Pemerintah Iran mengatakan bahwa media sosial buatan asing dilarang diakses oleh pelajar. Menurut kantor berita Iran, ILNA, pelarangan tersebut berkaitan dengan kekhawatiran adanya pengaruh buruk dari luar.
1. Sekolah hanya boleh memakai media sosial dalam negeri
Kementerian Pendidikan Iran mengeluarkan perintah bahwa pihak sekolah "wajib memakai media sosial domestik". Dilansir dari AFP, baik guru maupun pelajar diharamkan berkomunikasi dengan memakai media sosial dari luar negeri.
Baca juga: Peretas Kirimkan Pesan Berbendera Amerika Serikat kepada Iran
2. Telegram dan Instagram adalah dua media sosial populer di Iran
Ada beberapa media sosial yang dipakai oleh kebanyakan anak muda di Iran. Dua di antaranya adalah Telegram dan Instagram. Aplikasi yang terakhir bahkan disebut telah memiliki 40 juta pengguna per bulan di negara tersebut.
Sedangkan Facebook dan Twitter bisa diakses menggunakan jaringan pribadi virtual atau VPN sebab keduanya telah diblokir oleh pemerintah Iran. Telegram, meski telah diharamkan juga, rupanya masih memiliki banyak sekali pengguna.
3. Muncul media sosial buatan Iran
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
unsplash.com/Rohit Tandon Menindaklanjuti larangan itu, Menteri Telekomunikasi Iran Mohammad-Javad Azari Jahromi berjanji bahwa pemerintah akan mendukung kreator media sosial dalam negeri. Salah satu yang sudah ada dalam beberapa bulan terakhir adalah Soroush. Pembuatnya mengklaim Soroush sudah memiliki lima juta pelanggan.
Jahromi berkata kepada kantor berita IRNA bahwa pemerintah menjamin keamanan dan privasi dari media sosial domestik tersebut. "Tak ada pesan yang dibaca, dan tak ada informasi personal yang dikomunikasikan ke siapapun," ucapnya. Hal yang sama juga dikatakan oleh pemimpin Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Baca juga: Versi Khamenei, Begini Skema AS Gerakkan Protes di Iran