TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

ISIS Masih Bungkam Terkait Kematian Al-Baghdadi

Analis menduga sedang ada keributan di internal ISIS

Ilustrasi kota Aleppo, Suriah. unsplash.com/Aladdin Hamma

Damascus, IDN Times - Kematian pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi, pada minggu lalu masih menjadi perbincangan di kalangan media arus utama. Tapi, lain halnya dengan ISIS yang sampai kini belum memberikan pernyataan resmi maupun ucapan belasungkawa apa pun terkait kematian Baghdadi.

Dilansir dari Reuters, Telegram milik kantor berita Amaq masih melanjutkan aktivitas seperti biasa. Misal, mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan di Suriah, Mesir, Afghanistan, dan Irak. Amaq sendiri merupakan saluran yang dipakai ISIS untuk propaganda.

Baca Juga: 5 Fakta Operasi Militer Tewaskan Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi

Baca Juga: Trump Sebut Pemimpin ISIS Baghdadi Menangis Saat Diserbu, Ini Faktanya

1. Analis menduga anggota ISIS masih terkejut dengan kematian Baghdadi

IDN Times/Arief Rahmat

Menurut pakar militer asal Irak, Hisham al-Hashimi, media sosial juga terbilang sepi dari percakapan para jihadis tentang penyerbuan militer Amerika Serikat yang mengakibatkan kematian Baghdadi. Ia menduga, kepemimpinan ISIS saat ini sedang berjuang untuk mempersatukan kelompok tersebut di tengah keterkejutan.

"Barangkali saat ini sedang ada keributan di dalam sisa-sisa kepemimpinan. Para ajudan kunci telah dibunuh dan dokumen-dokumen sudah dihancurkan," ujar al-Hashimi. Persoalan lain adalah tentang siapa yang akan mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Baghdadi. 

2. Masa depan ISIS sedang dipertaruhkan

Pasukan militer Amerika Serikat dan Turki melakukan patroli gabungan di dalam area mekanisme keamanan di timur laut Suriah, pada 8 September 2019. ANTARA FOTO/U.S. Army/Spc/ Alec Dionne/Handout via REUTERS

Al-Hashimi juga menduga bahwa ISIS, sebelum secara resmi mengumumkan kematian Baghdadi, kemungkinan besar berniat untuk menyepakati penerus Baghdadi terlebih dulu. Ini juga berhubungan erat dengan masa depan ISIS setelah kematian Baghdadi.

ISIS bisa jadi beranggapan bahwa mereka perlu memikirkan citra baru setelah kehilangan kontrol atas banyak area di Suriah, Irak, dan Libya. Baghdadi sebelumnya mendeklarasikan berdirinya kekhalifahan Islam di wilayah-wilayah tersebut.

3. Pendukung ISIS sempat menyebut kematian Baghdadi sebagai kebohongan

Presiden Amerika Serikat Donald Trump naik ke Air Force One setelah mengunjungi Benedict College di Coulmbia, South Carolina, Amerika Serikat, pada 25 Oktober 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis

Sedikit dari pendukung ISIS maupun yang sudah bersumpah setia kepada Baghdadi, sempat menyebut kematian pemimpin ISIS itu sebagai berita bohong. Setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa Baghdadi meledakkan diri karena terpojok oleh pasukan Negeri Paman Sam yang mengepung, mereka mengaku tidak percaya.

Di Telegram, orang-orang tersebut mengirim pesan bahwa "Tuhan yang Maha Kuasa melindunginya (Baghdadi)". Sementara yang lainnya sudah menerima kemungkinan Baghdadi sudah tewas, namun tetap mendukung agenda ISIS.

"Apa pun yang terjadi, pasukan jihad maju terus dan takkan berhenti bahkan jika negara dibumi-hanguskan."

Baca Juga: Ajudan Baghdadi Jadi Kunci Tentara Amerika Serikat Temukan Si Teroris

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya