TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Dianggap Menghina, Ini Klarifikasi Dubes Indonesia untuk Selandia Baru

Media Selandia Baru melontarkan tudingan itu karena Jokowi tak bersedia melakukan konferensi pers dengan Perdana Menteri Jacinda Ardern.

instagram.com/jokowi

Wellington, IDN Times - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kenegaraan ke Selandia Baru pada Senin (19/3). Selain berjumpa dengan warga Indonesia di sana, Biro Pers Kepresidenan juga menyebut ia bertemu dengan Gubernur Jenderal Selandia Baru Petsy Reddy. 

Baca juga: Pertemuan Puncak Australia-ASEAN Bahas Soal Bisnis dan Isu Terorisme

1. Media menyebut kunjungan Jokowi menghina Jacinda Ardern dan Selandia Baru

instagram.com/jokowi

New Zealand Herald mempublikasikan berita tentang kunjungan Jokowi. Pada Minggu (25/3), media tersebut merilis artikel yang berisi tudingan bahwa Jokowi menunjukkan perilaku tidak hormat karena tidak melakukan konferensi pers dengan Perdana Menteri Jacinda Ardern.

Dalam artikel tersebut Jokowi dibandingkan dengan Barack Obama yang juga tak melakukan hal serupa. Bedanya, Obama tidak sedang berkunjung sebagai kepala negara, melainkan warga sipil. "Presiden Indonesia Joko Widodo tak punya alasan itu. Memalukan bahwa dalam kunjungan kenegaraan ia tak menunjukkan sikap terhormat di hadapan publik Selandia Baru," tulis media yang beralamat di Auckland itu.

2. Indonesia dituding menolak melakukan konferensi pers bersama Jacinda Ardern

instagram.com/jokowi

"Ketika mempersiapkan kunjungan, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan menanyakan soal melakukan konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Jacinda Ardern, tapi pihak Indonesia menolak," tulis New Zealand Herald.

New Zealand Herald menilai sikap tersebut tidak pantas ditunjukkan terutama karena kesediaan tampil di hadapan media secara bersama adalah bukti adanya rasa hormat untuk pemimpin dan negara yang dikunjungi. "Ardern akan telalu diplomatis untuk mendeskripsikannya sebagai sebuah penghinaan, tapi itu memang kenyataannya."

Selain Jokowi, media itu juga menuding Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc gagal melakukannya juga. Tak hanya frustrasi terhadap Jokowi dan Phuc, New Zealand Herald pun menilai Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru lalai karena membiarkan itu terjadi.

Baca juga: Diplomasi Kopi Ala Jokowi: Bangun Kebersamaan Hingga Promosi di Negeri Orang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya