TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terlihat Maskulin, Para Anggota "Boyband" Ini Sebenarnya Perempuan

Melawan stereotip

instagram.com/ffc_acrush

Jika mendengar kata "boyband" di kawasan Asia Timur, kita pasti otomatis mengasosiasikannya dengan para pria-pria dengan penampilan nyentrik dan menarik. Namun, Tiongkok membuat sensasi melalui salah satu grup terbaru mereka, Acrush.

Baca Juga: Caleg Ini Dipermasalahkan karena Pernah Jadi Model Majalah Dewasa

Acrush bukan grup biasa. Mereka beranggotakan anak-anak muda yang terlahir sebagai perempuan.

Acrush via Quartz

Jika dilihat sekilas, Li Fan, Peng Xichen, Lu Keran, An Junxi, dan Min Junqian pasti disangka seperti boyband pada umumnya yang memamerkan street style yang sedang populer dalam setahun belakangan ini. Tanpa diduga, keempatnya ternyata terlahir sebagai perempuan.

Berusia 20-an tahun, Acrush berusaha untuk tak memberikan label kepada diri mereka sendiri. Dikutip dari Quartz, perwakilan Acrush, Zhou Xiaobai, mengaku konsep yang membedakan Acrush dari yang lainnya adalah grup tersebut mengadvokasi kebebasan di mana mereka tak ingin dibatasi oleh kategori "boyband" atau "girlband".

Karena tak ingin memakai istilah "boyband" maupun "girlband", Zhou dan manajemen mereka memilih sebuah istilah yang bebas jender, yakni meishaonian, untuk mengidentifikasi Acrush. Dalam bahasa Mandarin, artinya adalah "anak-anak muda tampan". A, dalam Acrush, sendiri berasal dari Adonis, seorang pria dalam mitologi Yunani yang terkenal karena kecantikannya.

Keinginan untuk membuat grup berisi orang-orang androgini sudah ada sejak cukup lama.

instagram.com/ffc_acrush

Menurut pernyataan Zhou, para pencari bakat di Tiongkok selama bertahun-tahun berniat membuat sebuah grup androgini. Ini dilatarbelakangi kesuksesan salah satu anggota Acrush, Li, usai memenangkan ajang pencarian bakat pada 2005 dengan gaya tomboy-nya.

Namun, lanjut Zhou, hal tersebut tak semudah yang diperkirakan. Tak banyak perempuan yang rela mengambil risiko. Sebab, androgini adalah ekspresi jender yang mengombinasikan sifat-sifat maskulin dan feminin di mana batas antara yang dianggap laki-laki dan perempuan itu mengabur.

Meski demikian, pencarian terus dilanjutkan hingga akhirnya agensi Acrush menemukan tiga anak muda lainnya untuk digabungkan ke dalam satu grup yang menabrak stereotip jender. Langkah mereka dimudahkan dengan semakin terbukanya masyarakat Tiongkok dengan orang yang terlahir perempuan tapi berpenampilan dengan gaya maskulin.

Baca Juga: TFBoys, Boyband Populer Tiongkok yang Jadi Penerus Komunisme

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya