TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemlu AS: 5 Media Tiongkok Mesin Propaganda Pemerintah

Semua karyawan media Tiongkok wajib lapor ke Washington

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di KTT G20 di Osaka, Jepang, pada 29 Juni 2019. (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Washington DC, IDN Times - Amerika Serikat mengategorikan lima organisasi media Tiongkok sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah di Beijing. Pengumuman ini disampaikan Departemen Luar Negeri AS di Washington DC pada Selasa (18/2).

Dikutip CNN, kelimanya adalah Xinhua, China Globa Television Network, China Radio International, China Daily, dan People's Daily yang merupakan perusahaan media terbesar di Tiongkok dan juga beroperasi di Amerika Serikat sejak lama.

Baca Juga: Tiongkok Tangkap Aktivis yang Kritik Xi Jinping soal Virus Corona

1. Kelimanya diperlakukan seperti perwakilan diplomatik

Presiden Tiongkok Xi Jinping saat menghadiri Pertemuan Tahunan Partai Komunis di Beijing, Tiongkok, pada 18 hingga 24 Oktober 2017. (ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Lee)

Menurut salah satu pejabat Departemen Luar Negeri, ada perubahan signifikan setelah keputusan itu diambil. Lima media itu diwajibkan mendaftarkan dan melaporkan identitas karyawan, termasuk yang baru masuk maupun keluar, hingga harus mendapatkan izin pemerintah Amerika Serikat dulu sebelum membeli atau menyewa kantor.

Aturan itu juga berlaku seperti misi diplomatik yang ada di negara tersebut. The New York Times melaporkan kelimanya tetap bisa melakukan kerja-kerja jurnalistik di Amerika Serikat. Ini untuk menjawab kekhawatiran bahwa Washington sedang berusaha membatasi kebebasan pers.

2. Lima media milik pemerintah Tiongkok dan menjadi mesin propaganda

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di KTT G20 di Osaka, Jepang, pada 29 Juni 2019. (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque)

Para pengkritik kebijakan Tiongkok telah sejak lama meminta pemerintah bersikap, terhadap media-media milik Partai Komunis. Menurut pejabat Departemen Luar Negeri, langkah Amerika Serikat ini adalah bagian dari strategi Washington mengonfrontasi musuh-musuh besar negara. Hanya saja, belum jelas, apakah media Rusia akan diperlakukan sama.

"Mereka adalah bagian dan parsel dari mesin propaganda Republik Rakyat Tiongkok," kata pejabat tersebut. "Fakta dari masalahnya adalah masing-masing dan setiap entitas itu bekerja 100 persen untuk pemerintah Tiongkok dan Partai Komunis Tiongkok. Mereka berada di dalam bagan organisasi," dia menambahkan.

Baca Juga: Gara-gara Pakai Masker, Warga Tiongkok di Inggris Dilempari Batu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya