TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Korban Perang, Pengungsi Ini Bermimpi Ubah Dunia Lewat Olahraga

Bercita-cita ikut Olimpiade? Coba baca kisah pengungsi ini...

Global Citizen

Kakuma, IDN Times - Namanya Yiech Pur Biel. Ia bukan pemuda dengan kehidupan biasa. Biel yang berasal dari Sudan itu sudah menjadi pengungsi sejak usia 10 tahun. Meski begitu, ia bermimpi untuk mengubah dunia melalui olahraga.

Baca juga: Pengungsi Suriah Ini Jadi Anggota Gym Gratis Seumur Hidup

1. Biel menjadi atlet lari yang ikut berlaga di Olimpiade Rio

Global Citizen

Situs Global Citizen mempublikasi profil pemuda berusia 23 tahun tersebut. Ini bukan tanpa alasan. Biel adalah pemuda yang ikut serta dalam Tim Pengungsi untuk berlaga di ajang bergengsi Olimpiade Rio, Brazil, pada 2016 lalu. Kala itu, Biel berkompetisi di nomor lari 800 meter. 

Sayangnya, ia gagal untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Itu tak membuatnya patah semangat, apalagi jika mengingat kehidupannya yang sulit sebagai seorang pengungsi. Justru bagi Biel momen itu mendorongnya untuk melakukan sesuatu yang lebih untuk pengungsi di dunia.

2. Ia paham bahwa segalanya terbatas di kamp pengungsi

UNHCR

Biel ingat pertama kali kabur dari Perang Sipil Sudan pada 2005 dan tinggal di kamp pengungsi Kakuma di Kenya. Ia tinggal bersama dengan 200.000 pengungsi lainnya. Di Kenya, ia belajar cara berlari secara kompetitif. Namun, banyak hambatan yang harus dilalui jika ia ingin benar-benar serius menjadi pelari.

"Di kamp pengungsi kami tak punya fasilitas—bahkan kami tak punya sepatu sama sekali. Tak ada pusat kebugaran. Bahkan cuacanya tidak mendukung untuk berlatih karena dari pagi hingga malam sangat panas dan terik. Meski aku tak memenangkan emas atau perak di Rio, aku akan menunjukkan pada dunia bahwa meski menjadi pengungsi, kamu tetap bisa melakukan sesuatu," kata Biel sebelum ke Brazil, seperti dikutip dari situs Olimpiade. 

Baca juga: Pengungsi Rohingya Ini Ajarkan Pemberdayaan Perempuan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya