TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lockdown 70 Hari Berakhir, Begini Situasi di Wuhan Sekarang

Mulai hari ini, warga tertentu boleh meninggalkan Wuhan

Warga memakai masker pelindung berjalan di sebuah pasar usai berakhirnya lockdown di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok pada 6 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Wuhan, IDN Times - Pemerintah Tiongkok mengakhiri lockdown kota Wuhan, Provinsi Hubei, yang telah berlangsung selama 70 hari pada akhir bulan Maret lalu. Meski begitu, masih banyak fasilitas publik yang masih belum dibuka, misalnya sekolah dan sejumlah restoran.

Sarana transportasi publik seperti kereta api sudah beroperasi walau tetap banyak warga yang belum berani menggunakannya. Mulai Rabu (8/4) tengah malam, masyarakat diizinkan meninggalkan Wuhan selama memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan  pemerintah. 

Baca Juga: Tiongkok Dituduh Selewengkan Teknologi Pengawasan Wabah Virus Corona

1. Wuhan menjadi episentrum virus corona di Tiongkok

Warga memakai masker pelindung berjalan di sebuah pasar usai berakhirnya lockdown di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok pada 6 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Pada akhir Desember lalu, kasus COVID-19 pertama kali dilaporkan di Wuhan. Perlahan-lahan jumlah warga yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona tersebut mulai meningkat pesat. Sekitar 23 Januari, pemerintah pusat di Beijing memutuskan memberlakukan lockdown di 11 kota, salah satunya Wuhan.

Sekitar 11 juta warga diwajibkan untuk tinggal di rumah. Semua bisnis dan fasilitas publik dihentikan. Aktivitas bepergian dibatasi. Ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang menjangkit lebih dari 80.000 orang di Tiongkok. Dari total 3.335 kematian di seluruh negeri, sebanyak 3.212 di antaranya terjadi di Provinsi Hubei.

2. Pemerintah mengizinkan masyarakat yang dinyatakan sehat meninggalkan Wuhan

Warga menggunakan masker saat menanti kereta bawah tanah di hari pertama dibukanya kembali layanan kereta akibat wabah virus corona di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok, pada 28 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Salah satu kebijakan utama pemerintah begitu lockdown berakhir adalah memperbolehkan warga untuk pergi dari Wuhan. Seperti dilaporkan BBC, syaratnya adalah aplikasi kesehatan yang sudah mereka pasang di smartphone memperlihatkan kode warna hijau yang berarti aman.

Pemerintah sendiri telah mewajibkan penduduk menggunakan aplikasi itu selama Wuhan berjuang melawan wabah virus corona. Minggu lalu, penduduk yang tinggal pemukiman "bebas epidemik" diizinkan meninggalkan rumah selama dua jam.

Salah satu yang membagikan cerita kebebasan singkat itu adalah advokat hak perempuan bernama Guo Jing. Saat bisa ke luar rumah untuk pertama kali sejak lockdown, Guo memutuskan berjalan kaki di sepanjang sebuah sungai dan berteriak sekencang-kencangnya.

"Saya sedikit ragu dan kemudian menghadap sungai, saya berteriak: 'Ahhhh!' Dua orang lainnya mengikuti. Salah satu bahkan berteriak tiga kali. Kami terperangkap terlalu lama. Kami menderita. Saya berteriak beberapa kali lagi. Saya merasa bersemangat," tulisnya di The Guardian.

Baca Juga: Intelijen AS Tuduh Tiongkok Palsukan Data Kasus Virus Corona

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya