TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Makin Memanas, Trump Siagakan Kapal di Semenanjung Korea

Trump terbuka pada semua opsi, termasuk perang.

Mike Blake/File Photo/Reuters

Usai Amerika Serikat melakukan serangan militer ke Suriah, Korea Utara langsung melontarkan kritik mereka. Pyongyang menyebut serangan militer AS terhadap Suriah adalah sebuah tindakan agresi yang tak bisa dimaafkan. Bahkan, tindakan Amerika kemudian itu dijadikan oleh Korea Utara sebagai pembenaran menilai untuk mengembangkan senjata nuklir merupakan "keputusan paling benar". 

Kebakaran jenggot, Trump pun meresponnya dengan memerintahkan kapal perang AS bersiaga di kawasan Semenanjung Korea.

Baca Juga: Korea Utara Siap Luncurkan Rudal

Ancaman utama di kawasan tersebut datang dari Korea Utara.

U.S. Navy Photo by Mass Communication Specialist 3rd Class Tom Tonthat/Handout via Reuters/File photo

Dikutip dari The Guardian, Tim Serang Carl Vinson milik AS yang seharusnya berada di pangkalan militer di Australia dilaporkan tengah dalam perjalanan dari Singapura menuju Samudera Pasifik untuk berjaga-jaga di dekat Semenanjung Korea. Berita ini disampaikan oleh oleh Komandan Dave Benham yang merupakan Juru Bicara Militer AS di Pasifik pada Sabtu malam (8/4)

Langkah ini, menurut Benham, diambil untuk menunjukkan kesiapan di Pasifik Barat. Sebabnya adalah AS meyakini Korea Utara saat ini menjadi sumber ancaman utama di wilayah itu. "Ancaman nomor satu di kawasan adalah Korea Utara karena program uji coba misil dan upaya pengembangan senjata nuklirnya yang ceroboh dan tak bertanggungjawab," tegasnya.

Trump terbuka pada semua opsi untuk menghadapi Kim Jong Un.

Kim Hong-Ji/File Photo/Reuters

Melalui sambungan telepon pada Kamis waktu setempat (6/4), Trump sempat meyakinkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bahwa tak menutup kemungkinan negaranya akan melakukan serangan militer juga ke Korea Utara.

Berdasarkan pernyataan resmi Gedung Putih, Trump berniat memastikan bahwa AS akan terus memperkuat kapasitasnya dalam mempertahan diri serta menekankan pemerintahannya akan bekerjasama dengan Jepang dan Korea Selatan dalam menghadapi ancaman serius dari Korea Utara.

NBC News mengutip sejumlah pejabat tinggi militer dan intelijen AS bahwa Dewan Keamanan Nasional AS tengah mengusulkan dua opsi ekstrem kepada Trump. Keduanya adalah menempatkan nuklir di Korea Selatan atau membunuh Kim Jong Un.

Baca Juga: Gempur Suriah, Trump Ternyata Tidak Minta Izin PBB

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya