TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengira Corona Hoaks, Warga Texas Meninggal Usai ke Pesta COVID-19

Pasien 30 tahun itu terinfeksi COVID-19 saat berpesta

Warga mengunjungi Mal Destiny USA di Syracuse, New York, Amerika Serikat, pada 10 Juli 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Maranie Staab

Jakarta, IDN Times - Seorang pasien yang terinfeksi COVID-19 usai menghadiri sebuah "pesta COVID" meninggal dunia di Texas, Amerika Serikat. Laki-laki berusia 30 tahun itu mengikuti acara tersebut karena percaya bahwa COVID-19 adalah hoaks.

Informasi ini diungkap oleh salah satu petinggi Rumah Sakit Methodist di San Antonio Dr Jane Appleby. Namun, ia tidak menjelaskan di mana pesta berlangsung, berapa banyak orang yang datang, atau berapa lama pasien berada di sana.

1. Sebelum meninggal, pasien mengaku merasa bersalah

ANTARA FOTO/REUTERS/The Yomiuri Shimbun/Naoya Masuda

Menurut Appleby, pasien tersebut sempat mengaku bersalah kepada para perawat karena tidak percaya bahwa COVID-19 itu nyata, dan malah datang ke sebuah pesta di mana mayoritas dari mereka yang hadir juga menganggap penyakit itu tidak nyata.

"Tepat sebelum pasien meninggal, dia melihat ke arah perawat dan berkata 'saya pikir saya membuat sebuah kesalahan, saya kira ini (COVID-19) adalah hoaks, tapi ternyata bukan," ujar Appleby, seperti dikutip The Guardian.

"Saya tak mau memperingatkan, dan kami hanya mencoba membagikan contoh-contoh nyata untuk membantu masyarakat menyadari bahwa virus ini sangat serius dan bisa menyebar dengan gampang," tambahnya.

2. "Pesta COVID" itu berbahaya

Suasana di unit perawatan intensif COVID-19 di Houston, Texas, Amerika Serikat, pada 29 Juni 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Callaghan O'Hare

Di sejumlah lokasi di Amerika Serikat, ada kelompok tertentu yang memang menyelenggarakan apa yang disebut sebagai pesta COVID untuk menguji apakah memang virus itu nyata. Beberapa juga memutuskan ikut serta untuk menciptakan imunitas.

Namun, pakar kesehatan menegaskan itu semua adalah keputusan keliru. Dr. Robert Glatter, seorang dokter di Rumah Sakit Lenox Hill Manhattan, mengatakan kepada The New York Times bahwa pesta COVID itu "berbahaya, ceroboh, dan berpotensi mematikan".

"Datang ke pesta seperti itu mungkin menjadi jalan ke arah kematian dini, jika bukan rasa lemas kronis dan tak tertahankan, sesak di dada, kesulitan bernapas dan demam harian, jika Anda benar-benar bisa bertahan hidup," tegasnya.

Baca Juga: Jadi Episentrum COVID-19, 30 Ribu Kasus Baru Muncul di Amerika Serikat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya