TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mesir Perketat Aturan Selama Lebaran, Transportasi Publik Tutup Total

Durasi jam malam diperpanjang mulai pukul 17.00 hingga 06.00

Polisi mengatur lalu lintas saat pandemik COVID-19 di Kairo, Mesir. ANTARA FOTO/REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

Kairo, IDN Times - Pemerintah Mesir mengumumkan pengetatan aturan selama libur Lebaran atau Hari Raya Idulfitri untuk melawan penyebaran virus corona. Berdasarkan data yang dihimpun oleh John Hopkins University, hingga kini negara tersebut melaporkan total 12.764 kasus COVID-19 dan sebanyak 645 kematian.

Sejak 25 Maret lalu Mesir memberlakukan sejumlah aturan bagi warga. Misalnya, jam malam ditetapkan mulai pukul 21.00 hingga 06.00. Seluruh pertokoan diizinkan beroperasi setiap hari sampai pukul 17.00. Hampir semua penerbangan komersial dihentikan. Menjelang hari raya terbesar bagi umat Muslim, pemerintah mengumumkan akan melakukan beberapa perubahan. 

Baca Juga: Pulang Dari Arab Saudi, 2 Mahasiswa Indonesia Positif Corona

1. Durasi jam malam diperpanjang dan semua pusat hiburan serta moda transportasi publik dilarang beroperasi

Polisi mengatur lalu lintas saat pandemik COVID-19 di Kairo, Mesir. ANTARA FOTO/REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

Menurut informasi yang dipublikasikan di situs resmi pemerintah Mesir, mulai Minggu (24/5) sampai Jumat (29/5), jam malam akan diperpanjang dari pukul 17.00 hingga 06.00. Sepanjang hari-hari tersebut, seluruh restoran, transportasi publik seperti kereta api, metro dan bus), pusat-pusat hiburan, pertokoan, pantai serta taman akan ditutup total.

Baru usai masa libur, yaitu mulai Sabtu (30/5) hingga waktu yang belum ditentukan, jam malam akan diubah lagi. Masyarakat dilarang beraktivitas di luar rumah mulai pukul 20.00 sampai 06.00. Dikutip dari Egypt Independent, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly mengatakan pada Minggu (17/5), bahwa langkah-langkah antisipasi akan terus berlaku bahkan sampai situasi kembali normal.

2. Ojek online tidak masuk dalam kategori transportasi publik yang dilarang beroperasi

Warga memasang dekorasi Ramadan saat pandemik COVID-19 di Toukh, Pemerintah AL Qalyubia, utara Kairo, Mesir, pada 19 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

Mengenai transportasi publik yang dilarang beroperasi selama libur Lebaran, juru bicara kabinet Nader Saad menjelaskan bahwa pihaknya memberlakukan pengecualian kepada Uber, taksi serta bus kecil. Dengan kata lain, dalam keadaan darurat, warga masih bisa menggunakan jasa transportasi tersebut.

Untuk meminimalisir potensi penyebaran virus corona, Otoritas Akademisi Senior Universitas Al-Azhar sampai mengeluarkan fatwa khusus pada akhir pekan kemarin. Di dalamnya, masyarakat Muslim diminta untuk melakukan ibadah salat Idul Fitri di rumah masing-masing, baik sendiri maupun bersama keluarga. 

Baca Juga: Arab Saudi Terapkan Lockdown di Riyadh, Mekkah, dan Madinah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya