TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bawa Serpihan Drone, Netanyahu Mengaku Siap Lawan Iran

Menteri luar negeri Iran membalas dengan olokan langsung terhadap sang perdana menteri.

AFP/MSC Munich Security Conference/Lennart Preiss

Munchen, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan negaranya akan melawan Iran dan pemerintah di Timur Tengah yang dekat dengannya. Pernyataan itu disampaikan oleh Netanyahu dalam acara Konferensi Keamanan Munchen di Jerman pada Minggu (18/2).

Baca juga: Berkonflik dengan Palestina, Israel Siap Rangkul Arab Saudi

1. Ia mengingatkan agar Iran tak menebar teror di kawasan

AFP/MSC Munich Security Conference/Lennart Preiss

Dilansir dari The Guardian, Netanyahu membawa kepingan drone milik Iran yang ditembak jatuh saat terbang di wilayah kekuasaan Israel. Insiden itu terjadi pada Sabtu (10/2). Seperti dilaporkan Brookings Institute, drone tersebut adalah tiruan dari buatan Lockheed Martin yang jatuh di Iran pada 2011.

Netanyahu menyatakan pemerintahnya tidak menganggap insiden itu hal sepele. "Israel takkan mengizinkan rezime [Iran] untuk menebar teror di sekitar wilayah kami. Kami akan bertindak jika dibutuhkan, tak hanya terhadap proksi-proksi Iran tapi juga melawan Iran itu sendiri," tegasnya.

2. Netanyahu meyakinkan publik bahwa Iran sedang melakukan ekspansi kekuasaan di Timur Tengah

AFP/MSC Munich Security Conference/Lennart Preiss

Selain serpihan drone yang diduga milik Iran, Netanyahu juga membawa sebuah peta. Ia menunjukkan kepada peserta konferensi bahwa Iran sedang berekspansi secara geopolitik di Timur Tengah. Netanyahu mencontohkan, meski koalisi Amerika Serikat di Irak dan Suriah berhasil merebut teritori dari ISIS, tapi Iran meningkatkan pengaruhnya melalui intervensi.

"Hal buruknya adalah bahwa ketika ISIS memang ditekan tapi Iran justru masuk, mencoba untuk menciptakan kekaisaran di kawasan Timur Tengah dari selatan di Yaman tapi di saat bersamaan juga membuat daratan penghubung dari Iran ke Irak, Suriah, Lebanon serta Gaza. Ini berbahaya bagi kawasan," kata Netanyahu.

Selain itu, ia juga menyatakan kekhawatiran mengenai kesepakatan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat yang dibuat ketika Obama masih menjabat pada 2015. Netanyahu setuju dengan Donald Trump bahwa Amerika Serikat perlu memikirkan kembali tentang kesepakatan tersebut.

"Waktunya untuk menghentikan mereka sekarang. Mereka agresif, mengembangkan rudal balistik, mereka tak diawasi, mereka punya jalur bebas hambatan untuk pengayaan uranium skala besar," tambahnya.

Baca juga: Versi Khamenei, Begini Skema AS Gerakkan Protes di Iran

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya