OKI Kritik KTT Muslim di Malaysia, Ini Pembelaan Mahathir Mohamad
Arab Saudi menilai KTT Muslim justru melemahkan OKI
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kuala Lumpur, IDN Times - Malaysia mengorganisir KTT Muslim yang akan diselenggarakan di Kuala Lumpur sejak Rabu (18/12) hingga Sabtu (21/12). Dalam situs resminya, pertemuan yang secara resmi dinamakan KTT KL itu adalah sebuah acara yang menjadi tempat berkumpulnya para pemimpin, intelektual serta akademisi Muslim dari seluruh dunia.
Namun, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang dikomando oleh Arab Saudi mengkritik penyelenggaraan KTT Muslim itu karena khawatir justru akan melemahkan persatuan negara-negara Muslim. Padahal, menurut Malaysia, tujuan adanya pertemuan itu adalah untuk mendiskusikan isu-isu yang terjadi di negara-negara Muslim.
Baca Juga: AS Dukung Permukiman Israel, Mahathir: Itu Tidak Masuk Akal
1. Arab Saudi menilai seharusnya keberadaan OKI sudah cukup mewakili negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim
Dilansir AFP, pejabat tinggi Malaysia mengatakan Raja Salman sebenarnya sudah diundang untuk hadir di Kuala Lumpur, tapi menolak. Sedangkan Turki, Qatar dan rival Arab Saudi, Iran, dipastikan berpartisipasi. Indonesia sendiri awalnya akan diwakili oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, tapi di menit-menit terakhir ia batal hadir karena sakit.
Kantor berita Arab Saudi melaporkan bahwa Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad telah menghubungi Raja Salman. Pemimpin kerajaan Islam itu bersikeras bahwa segala masalah di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim seharusnya dibicarakan melalui OKI agar bisa mencapai persatuan.
Baca Juga: Wapres Desak Pemerintah Tiongkok Terbuka untuk Informasi Muslim Uighur