TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pameran Tato dan Aksi Setengah Telanjang di Malaysia Tuai Kontroversi

Pemerintah persoalkan ada yang tak berbusana di pameran

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad tiba untuk sidang pleno KTT ASEAN di Bangkok, Thailand, pada 2 November 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha

Kuala Lumpur, IDN Times - Sebuah pameran tato bernama Malaysia Tattoo Expo 2019 yang digelar di Kuala Lumpur menimbulkan kontroversi setelah beberapa foto yang menunjukkan model-model setengah telanjang viral di internet.

Acara yang diadakan sejak 29 November sampai 1 Desember itu sebenarnya disponsori oleh Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia. Namun, pemerintah membantah tudingan sejumlah netizen bahwa mereka mengetahui soal parade hampir tanpa baju tersebut.

1. Kementerian angkat bicara

Ilustrasi seorang seniman sedang membuat tato. unsplash.com/Lucas Lenzi

Dilansir dari The Star Online, Wakil Menteri Muhammad Bakhtiar Wan Chik menjelaskan pihaknya hanya memberikan izin untuk pameran tato saja. Selain itu, kata Muhammad Bakhtiar, pemerintah tidak mengetahui ada aktivitas lainnya.

"Bentuk persetujuan apa pun untuk parade setengah telanjang tak pernah diberikan oleh pemerintah, dan cukup mustahil bagi pemerintah untuk mengizinkan pendaftaran acara yang memiliki elemen-elemen ketelanjangan sebab itu bukan budaya Malaysia," ujarnya.

2. Kementerian menginstruksikan adanya investigasi

Ilustrasi tato. unsplash.com/Matheus Ferrer

Di saat bersamaan, Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya, Datuk Mohammadin Ketapi, memerintahkan lembaga di bawahnya, Biro Ekshibisi dan Pameran Malaysia (MyCeB) untuk melakukan penyelidikan.

Pasalnya, ini bukan pertama kalinya pameran serupa diadakan di Malaysia. Hanya saja, inilah kali pertama pemerintah mengaku tahu ada orang-orang setengah telanjang yang memamerkan tato di badan mereka selama pameran berlangsung.

"Saya paham bahwa ini adalah sebuah acara tertutup tapi ini sudah melanggar norma moral dan saya telah menginstruksikan MyCeB untuk menginvestigasinya," kata Ketapi, seperti dilansir dari MalayMail.

Baca Juga: Malaysia Tak Kunjung Minta Maaf, Tagar #ShameOnYouSyedSaddiq Membahana

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya