TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pernah Mencoba Bunuh Diri, Perempuan Ini Kini Bangga dengan Jenggotnya

Persoalan hormonal itu rumit, saudara-saudara...

instagram.com/harnaamkaur

Masyarakat awam memiliki pandangan bahwa jenggot adalah milik laki-laki, bukan perempuan. Jangankan jenggot, bulu-bulu yang tumbuh di kaki atau tangan dan terlihat lebat sedikit saja kadang masih menjadi persoalan. Bukankah perempuan harus bertubuh mulus, bebas bulu?

Namun, hal itu tak berlaku bagi model asal Inggris bernama Harnaam Kaur. Perempuan berusia 26 tahun tersebut punya pandangannya sendiri tentang apa yang boleh dan tak boleh tampak pada tubuhnya. Kaur adalah satu dari sedikit perempuan yang punya "ciri khas" mencolok pada dirinya.

Baca Juga: Khoudia Diop: Dulu Dicela Karena Berkulit Legam, Kini Jadi Model Terkenal

Ia memiliki jenggot.

instagram.com/harnaamkaur

Kaur yang kini tinggal di London adalah seorang aktivis body positivity, model, serta motivator. Dalam wawancaranya dengan Vice, Kaur mengaku bahwa ia telah memiliki jenggot sejak usia 12 tahun. Keunikan yang ada pada tubuh Kaur disebabkan oleh polycystic ovary syndrome.

"Itu adalah kondisi di mana level hormonal seorang perempuan -- estrogen dan progesterone -- tidak seimbang. Itu berdampak pada siklus menstruasi, kesuburan, dan fungsi jantung. Beberapa efek sampingnya adalah diabetes, penurunan atau kenaikan berat badan, rambut rontok, dan (tumbuhnya) rambut wajah," kata Kaur.

Kaur sempat mendapat kesulitan. Ia pernah menjadi sasaran bullying hingga ingin bunuh diri.

instagram.com/harnaamkaur

Hidup di dunia di mana standar kecantikan perempuan Barat ditentukan oleh kemolekan tubuh membuat Kaur mengalami kesulitan dalam bergaul. Ia mengaku ketika masih remaja dirinya tak bisa pergi ke pesta karena berjenggot. Tak hanya itu, ia juga sering menjadi target bullying oleh teman-teman sekolahnya.

"Aku berpikir: 'OK, kamu di-bully karena jenggotmu, jadi kenapa kamu tak mencukurnya?'." Ia lalu berpikir lagi,"Aku di-bully karena berjenggot, dan kemudian aku di-bully karena mencukurnya." Kaur mengaku karena itu adalah persoalan hormonal, maka seberapa sering ia bercukur, jenggot itu tetap saja tumbuh kembali.

instagram.com/harnaamkaur

Karena sering mendapat cemoohan di sekolah, Kaur mengaku pernah ingin bunuh diri. "Aku melukai diriku sendiri karena aku dulu membenci tubuhku," ungkap Kaur. Bahkan, hingga kini ia masih saja menjadi sasaran bullying, terutama melalui media sosial.

Ia memutuskan untuk merasa bangga dengan kondisinya.

instagram.com/harnaamkaur

Kaur memang mengaku bahwa saat ini ia masih terus belajar untuk mencintai tubuhnya seperti apa adanya. Menurutnya, itu pun butuh waktu karena kondisinya mengubah tubuhnya dalam beragam cara sehingga ia harus selalu menyesuaikan diri.

Dengan menerima dirinya sendiri, Kaur pun bisa mendapatkan orang-orang yang memang benar-benar mengasihi dan punya rasa kepedulian. Apa yang ia alami membuatnya berpikir tentang standar kecantikan yang disematkan kepada perempuan.

"Memalukan ketika perempuan dan remaja dan orang-orang dari berbagai generasi masih harus dipermalukan dan di-bully hanya karena penampilan mereka," kata Kaur. Ia pun menyayangkan fakta bahwa ia tak bisa menemukan perempuan yang mewakilinya di majalah-majalah, padahal perempuan datang dengan bentuk tubuh berbeda.

Kaur  tak menyangkal bahwa hari-hari buruk tentu masih terjadi di mana ia hanya ingin tinggal di rumah saja. Namun, ia tak membiarkan itu memakannya hidup-hidup. "Kamu harus selalu bangkit lagi. Jadi, jika kamu sedih, menangis saja, tidak apa-apa," katanya.

Baca Juga: Jerawat Menahun, Perempuan Ini Pilih Lukis Wajahnya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya