Polisi Pakistan Tangkap Wanita Afghanistan yang Menjadi Simbol Kekejaman Perang
Pernah menghiasi sampul majalah National Geographic
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada tahun 1985, majalah National Geographic memajang wajah seorang gadis bermata indah di bagian sampul depan edisi bulan Juni. Foto itu diambil di kamp pengungsi di Pakistan. Seketika itu juga dunia langsung terpikat pada betapa dalam tatapan matanya dan penasaran terhadap sosok tersebut. Identitasnya menjadi teka-teki selama 17 tahun.
Barulah pada tahun 2002, sang fotografer dan kru National Geographic yang bertahun-tahun sebelumnya gigih melakukan ekspedisi untuk mencari gadis itu akhirnya menemukannya. Namanya adalah Sharbat Gula. Kemarin (26/10/2016), Sharbat ditahan kepolisian Pakistan atas tuduhan pemalsuan identitas.
Baca Juga: Merasa Diintimidasi Akibat Sengketa Lahan Karawang, 300 Petani Cari Bantuan di Jakarta
Sharbat Gula terancam 14 tahun hukuman penjara.
Dikutip dari The New York Times, Sharbat ditangkap di rumahnya di kawasan Peshawar, Pakistan, setelah polisi menjalankan investigasi selama lebih dari satu tahun. Penangkapan tesebut adalah bagian dari usaha kepolisian Pakistan untuk menangkap warga Afghanistan yang berada di Pakistan dengan memakai kartu identitas palsu.
Pihak berwajib menyebut Sharbat telah secara ilegal mendapatkan kartu penduduk Afghanistan pada tahun 1988 dan memperoleh versi digitalnya pada tahun 2014. Menurut kepolisian Pakistan, Sharbat masih memegang paspor Afghanistan yang dia gunakan di tahun 2014 untuk melaksanakan ibadah haji.
Kepolisian Pakistan pun memberi keterangan bahwa mereka telah memiliki semua bukti, termasuk pejabat administrasi yang terlibat dalam pemalsuan dokumen kependudukan milik Sharbat dan kedua putranya. Jika terbukti bersalah, Sharbat bisa mendapat hukuman kurungan penjara hingga 14 tahun dan denda mencapai lebih dari 30 juta rupiah sampai 50 juta rupiah.
Baca Juga: Tanpa Banyak Gembar-gembor, Pria Ini Menyelamatkan Hutan di Pedalaman Kalimantan