TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Mau Berkomplot dengan Trump, Jaksa Agung AS Dipecat

Investigasi terhadap intervensi Rusia diharapkan berlanjut

Instagram.com/thejusticedept

Washington DC, IDN Times - Jaksa Agung Amerika Serikat Jeff Sessions mengundurkan diri pada Rabu waktu setempat (7/11). Dikutip dari CNBC, pengunduran diri Sessions terjadi karena "permintaan" dari Donald Trump. Dengan kata lain, Trump sebenarnya memecat orang yang pernah jadi pendukungnya itu.

Baca Juga: Gedung Putih Cabut Izin Reporter CNN Usai Berdebat dengan Trump

1. Sessions tidak mau berkomplot dengan Trump dalam kasus dugaan intervensi Rusia

Instagram.com/thejusticedept

TIME melaporkan bahwa Sessions sudah selama setahun belakangan ini menjadi sasaran kritik Trump. Ini karena laki-laki berusia 71 tahun tersebut tidak mau menuruti Trump untuk menghentikan investigasi terhadap kemungkinan keterlibatan Rusia dalam Pilpres 2016 lalu.

Di Amerika Serikat, seorang jaksa agung juga mengepalai Departemen Kehakiman. Posisinya terbilang sangat kuat jika ingin mencoba menghalangi investigasi tersebut. Karena menolak terlibat, ia membuat jalannya penyelidikan berada di bawah kendali Rod Rosenstein, orang yang bukan loyalis Trump.

2. Trump sudah menentukan pengganti Sessions untuk sementara waktu

Instagram.com/justicedept

Publik mengetahui bahwa Sessions sebenarnya disingkirkan oleh Trump melalui surat yang ditulis mantan senator itu. Di dalam surat yang ditujukan untuk mantan bosnya itu, Sessions menulis bahwa ia mengundurkan "atas permintaan Anda".

Tak lama kemudian, Trump meminta kepala staf Sessions, Matthew Whitaker, untuk mengambil alih kendali Departemen Kehakiman sekaligus penyelidikan terhadap dugaan keterlibatan Rusia. The Guardian menulis bahwa Whitaker punya apa yang tak dimiliki Sessions yaitu kesetiaan kepada Trump.

Baca Juga: Demi Raih Suara, Trump 'Mainkan' Isu Imigrasi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya