TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tampar Tangan Jemaat Perempuan, Paus Fransiskus Minta Maaf

Perempuan tersebut menariknya dengan paksa

Paus Fransiskus dan Perdana Menteri Montenegro Dusko Markovic berfoto sebelum rapat di Vatikan, pada 14 Desember 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Yara Nardi/Pool/hp/djo

Vatikan, IDN Times - Paus Fransiskus meminta maaf setelah menampar tangan seorang jemaat perempuan saat Misa Malam Natal di Lapangan Santo Petrus. Menurutnya, saat itu ia sudah kehilangan kesabaran, tapi dia tak juga membenarkan hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar.

Paus mengatakan dirinya telah memperlihatkan contoh buruk dengan bereaksi seperti itu. Video insiden itu pun viral di media sosial. Perempuan itu sendiri hingga berita ini diturunkan tidak diketahui identitasnya.

Baca Juga: Paus Fransiskus: Misi Umat Katolik Bukan Mengubah Agama Orang Lain

1. Paus Fransiskus menolak kekerasan terhadap perempuan

"Seringkali kita kehilangan kesabaran, bahkan saya juga, dan saya meminta maaf atas contoh buruk kemarin," ujarnya dalam sebuah homili di depan ribuan para jemaat yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus pada Rabu (1/1), seperti dikutip dari Reuters. Paus Fransiskus menambahkan bahwa dirinya menolak kekerasan terhadap perempuan.

"Semua kekerasan terhadap perempuan adalah bentuk pelanggaran kepada Tuhan," tegasnya. "Begitu seringnya tubuh perempuan dikorbankan di altar iklan, keuntungan, pornografi," kata Paus.

Dia menambahkan bahwa perempuan juga harus dibebaskan dari konsumerisme dan selayaknya dihormati serta dihargai.

2. Perlakuan kepada perempuan menunjukkan sisi kemanusiaan seseorang

Paus Fransiskus dan Perdana Menteri Montenegro Dusko Markovic berfoto sebelum rapat di Vatikan, pada 14 Desember 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Yara Nardi/Pool/hp/djo

Dalam rangkaian Misa Tahun Baru itu juga Paus berusia 83 tahun tersebut menegaskan tingginya derajat perempuan. Oleh karena itu, bagaimana seseorang memperlakukan perempuan menunjukkan karakter orang tersebut.

"Perempuan adalah sumber kehidupan. Meski begitu, mereka terus dihina, dipukul, diperkosa, dipaksa melacurkan diri dan menghilangkan kehidupan yang mereka bawa dalam rahim."

"Kita bisa memahami level kemanusiaan dari cari kita memperlakukan tubuh perempuan," katanya.

3. Jemaat perempuan menarik tangannya dengan paksa

Paus Fransiskus meresmikan kantor pusat baru "Scholas Occurentes", yayasan Vatikan yang bekerja menggabungkan teknologi dan seni bagi integrasi sosial dan perdamaian dunia di Roma, Italia, pada 13 Desember 2019. ANTARA FOTO/Vatican Media/­Handout via REUTERS

Seperti yang ditunjukkan sebuah video yang beredar di media sosial, kejadian itu bermula ketika pemimpin Gereja Katolik Roma tersebut sedang menyapa para jemaat dengan ditemani beberapa petugas keamanan. Ketika ia akan meninggalkan salah satu barisan, seorang perempuan tiba-tiba menarik tangannya dengan paksa.

Paus Fransiskus sempat memperlihatkan ekspresi kesakitan dan dengan marah meminta perempuan itu melepaskan genggamannya. Bahkan, ia tampak seperti akan terjatuh karena tarikan yang cukup keras. Karena perempuan itu tak juga melepaskannya, ia lalu menampar tangannya.

Baca Juga: Jadi Asisten Paus Fransiskus di Vatikan, Ini 3 Sosok Kardinal Asal RI

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya