TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terbukti Bakar Perempuan, 16 Orang Bangladesh Dijatuhi Hukuman Mati

Mereka membakarnya sebagai aksi balas dendam

Ilustrasi palu hakim. unsplash.com/Wesley Tingey

Dhaka, IDN Times - Pengadilan Bangladesh menjatuhkan vonis hukuman mati kepada 16 orang yang terbukti melakukan pembunuhan terhadap seorang pelajar perempuan bernama Nusrat Jahan Rafi.

Pembunuhan tersebut dilakukan dengan cara membakar Nusrat hidup-hidup pada April lalu di Feni, sebuah kota kecil di luar Dhaka. Perempuan berusia 19 tahun itu kehilangan nyawa usai menuding kepala sekolahnya telah melakukan pelecehan seksual.

Baca Juga: Baru Bebas, Pria Singapura Ini Kembali Lecehkan Anak Perempuan

1. Guru dan teman sekelasnya turut jadi terpidana mati

Pixabay.com/Ronny Overhate

Seperti dilaporkan BBC, kepala sekolah yang ia tuduh telah melakukan pelecehan seksual menjadi salah satu terpidana mati, begitu juga dengan dua teman sekelasnya yang sama-sama perempuan. Proses hukum untuk menjerat 16 orang terpidana dalam kasus tersebut dikatakan sebagai yang tercepat dalam sejarah Bangladesh.

Berdasarkan penyelidikan pihak berwenang, para pelaku pembunuhan bekerja sama untuk membungkam Nusrat. Tragisnya, sejumlah laki-laki dewasa yang punya kuasa di lingkungannya pun ikut terlibat dalam upaya balas dendam terhadap gadis malang tersebut.

2. Petugas partai politik turut merencanakan pembunuhan terhadap Nusrat

IDN Times/Sukma Shakti

Polisi menyebut kepala sekolah Nusrat, Siraj Ud Doula, adalah orang yang memerintahkan pembunuhan terhadapnya dari dalam penjara. Pihak-pihak yang terlibat pun membuat publik tercengang. Tidak hanya dua guru, tapi juga dua pemimpin daerah setempat sekaligus petugas partai berkuasa di Bangladesh.

Pengadilan juga menemukan sejumlah aparat kepolisian lokal membantu para pelaku untuk menutup-nutupi pembunuhan Nusrat. Mereka dipidana karena ikut menyebarluaskan informasi yang salah bahwa Nusrat meninggal karena bunuh diri.

3. Nusrat dibakar setelah menolak tutup mulut

IDN Times/Arief Rahmat

Pembunuhan itu terjadi di atap sekolah Nusrat pada 6 April 2019. 11 hari sebelumnya, ia melaporkan kepada polisi bahwa gurunya berkali-kali melecehkannya secara fisik. Nusrat dibujuk untuk naik ke atap dan di sana lah ia dikepung oleh empat atau lima orang yang memakai burqa.

Mereka memaksa Nusrat untuk mencabut gugatan terhadap Siraj yang telah ditangkap. Ketika ia menolak, mereka langsung membakarnya. Tanpa diduga, Nusrat berhasil kabur meski 80 persen tubuhnya dalam keadaan terbakar. Mereka pun gagal membuat insiden itu seperti upaya bunuh diri.

Baca Juga: Perempuan Ini Potong Alat Kelamin Pelaku Pelecehan Seksual

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya