TikTok Sensor Konten yang Dianggap Merugikan Tiongkok
Misalnya soal demonstrasi di Hong Kong
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beijing, IDN Times - Aplikasi populer asal Tiongkok, TikTok, memberlakukan penyensoran terhadap konten-konten yang dianggap merugikan pemerintah pusat di Beijing. Media sosial tersebut membatasi, bahkan menghapus, segala video yang berhubungan dengan Tragedi Tiananmen, kemerdekaan Tibet, serta kelompok keagaaman terlarang Falun Gong.
Laporan dipublikasikan oleh The Guardian pada Rabu (25/9) setelah menerima bocoran dokumen yang berisi panduan kebijakan perusahaan dan mengungkap detil masalah itu. Menurut data Sensor Tower, TikTok merupakan salah satu dari aplikasi paling banyak diunduh di seluruh dunia selama 18 bulan terakhir.
Baca Juga: Bos Tik Tok Masuk Daftar Orang Terkaya Dunia, Ini Sosok Zhang Yiming
1. TikTok jadi alat untuk mendorong agenda Tiongkok
Panduan kebijakan tersebut membagi dua jenis konten terlarang. Pertama, ada konten yang ditandai sebagai "pelanggaran" dan oleh karena itu harus dihapus dari situs serta aplikasi. Pemilik akun juga berpotensi diblokir dari TikTok. Kedua, konten yang dianggap kurang berbahaya disebut "untuk dilihat sendiri".
Di kategori ini, konten yang dimaksud hanya didistribusikan secara terbatas melalui logaritma tertentu. Alhasil, pengguna tidak tahu apakah mereka telah mengunggah konten yang melanggar atau tidak sebab logaritma aplikasi tidak bisa diketahui olehnya.
Baca Juga: Foto-foto Markas TikTok yang Millennials Banget Suasananya