TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Trump Ancam Usir Pelajar Asing, Begini Respons Mahasiswa Indonesia

Kebijakan imigrasi terbaru menyasar pelajar internasional

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat tiba di South Lawn Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, pada 4 Juli 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat baru saja mengeluarkan kebijakan imigrasi kontroversial yang menyasar para pelajar internasional. Dalam peraturan yang diunggah di situs resmi lembaga imigrasi, semua pelajar asing yang menempuh pendidikan di negara tersebut terancam dideportasi jika kegiatan belajar berlangsung penuh secara online selama semester musim gugur.

Ada dua tipe visa pelajar yang secara langsung terdampak yaitu F-1 untuk pelajar serta mahasiswa dan M-1 untuk yang mengikuti program vokasi serta akademik. Kementerian Luar Negeri tidak akan mengeluarkan visa bagi keduanya ketika sekolah memutuskan untuk melangsungkan kelas secara virtual.

Bagi yang sudah berada di luar negeri, imigrasi Amerika Serikat juga tidak akan mengizinkan mereka masuk. Peraturan ini sendiri tidak berlaku apabila pelajar asing memilih pindah ke sekolah lain yang tidak mengadakan kelas online.

Untuk pelajar yang sekolahnya mengadopsi kebijakan kelas hybrid, yaitu gabungan pertemuan tatap muka langsung dan online, mereka tetap bisa tinggal di Amerika Serikat. Akan tetapi, pelajar hanya diizinkan mengambil maksimal satu kelas atau tiga kredit secara online.

Kampus pun menghadapi dilema karena harus memilih menjalankan kegiatan belajar secara tatap muka penuh di tengah pandemik COVID-19 atau terancam kehilangan para pelajar asing.

Baca Juga: Pelajar Asing Terancam Dideportasi dari AS Bila Ikut Kuliah Daring

1. Mahasiswa Indonesia masih menanti keputusan resmi dari kampus

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat tiba di South Lawn Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, pada 4 Juli 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria

Amerika Serikat menjadi salah satu tujuan favorit mahasiswa Indonesia untuk belajar. Menurut laporan Kedutaan Besar Amerika Serikat, per tahun 2020 ada hampir 9.000 orang Indonesia yang menempuh pendidikan di negara tersebut.

Data tahun 2016 juga menunjukkan ada lebih dari satu juta pelajar internasional di Amerika Serikat. Maka, tidak heran kebijakan terbaru Presiden Donald Trump akan sangat berpengaruh tidak hanya terhadap kampus atau sekolah, tetapi juga pelajar itu sendiri.

"Seharian ini baru kontak profesor di sini," kata Yurike Wahyudi, warga Indonesia yang berada di Amerika Serikat karena suaminya melanjutkan pendidikan di University of Maryland, kepada IDN Times. "Belum ada respons resmi [dari kampus], tapi kami tetap berharap."

2. Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat juga masih memantau situasi

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat menghadiri "Spirit of America Showcase" di Cross Hall Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, pada 2 Juli 2020 ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner

Secara terpisah, Presiden Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (Permias) di Washington DC Aqsha Azhary Nur menuturkan bahwa peraturan terkait visa sudah semakin ketat sejak awal Juni. Ia mencontohkan bahwa kantor yang mengurusi mahasiswa internasional tidak menerbitkan surat izin kepada pelajar baru untuk mengikuti kelas matrikulasi online.

Sejauh ini, Permias memantau situasi sembari terus berkoordinasi dengan kantor-kantor perwakilan diplomatik Indonesia. Aqsha mengatakan pihaknya meminta Kedutaan Besar Indonesia untuk menghubungi lembaga imigrasi Amerika Serikat. Kemudian, mahasiswa juga diimbau untuk segera berkomunikasi dengan kantor internasional di masing-masing kampus.

Menurut Aqsha, setidaknya ada dua kekhawatiran yang dirasakan oleh mahasiswa Indonesia saat ini. Pertama, adalah keselamatan mereka saat mengikuti kelas tatap muka atau hybrid saat angka infeksi virus corona masih memperlihatkan kenaikan. Kedua, jumlah maksimal kredit atau kelas online yang boleh diambil terlalu sedikit.

Baca Juga: Presiden Trump: 99 Persen Kasus COVID-19 Tidak Berbahaya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya