TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times
© 2024 idntimes.com by IDN Media
Home News World

Trump Batalkan Pertemuan dengan Kim Jong-un

Dipicu oleh komentar-komentar provokatif dari kedua belah pihak...

ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria
Verified
Rosa Folia

Washington, IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara resmi mundur dari rencana pertemuan dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Keputusan tersebut dianggap sangat mendadak dan mengejutkan, tak terkecuali oleh Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.

Baca juga: Gedung Putih Rilis Foto Menlu AS yang Baru dan Kim Jong-un

1. Trump mengirimkan surat terbuka kepada Kim Jong-un

ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria

Untuk menandai bahwa pihaknya tidak bisa bertemu dengan Kim sesuai jadwal, yaitu pada 12 Juni mendatang di Singapura, Trump menulis surat kepada Kim. Dalam surat tersebut, Trump menyatakan ia sebenarnya "sangat menantikan saat berada di sana" bersama putra mendiang Kim Jong-il itu.

"Sayangnya, berdasarkan kemarahan besar dan permusuhan terbuka yang ditunjukan dalam pernyataan terbarumu, aku rasa itu tidak tepat, di saat sekarang, untuk melaksanakan pertemuan yang sudah direncanakan," tulis Trump.

Ia mengingatkan bahwa Amerika Serikat memiliki kapasitas nuklir yang sangat besar meski ia tak berharap akan menggunakannya. Meski begitu, Trump mengaku siap untuk berdialog kembali dengan Kim jika ia menilai ada niat baik dari Korea Utara.

2. Semua diawali oleh perang komentar antara Wakil Presiden Amerika Serikat dan Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara

twitter.com/WhiteHouse
Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Dalam beberapa hari terakhir, rencana pertemuan bersejarah antara Trump dan Kim memang sudah diragukan akan terjadi. Namun, dikutip dari The Guardian, momen yang paling menentukan adalah keluarnya pernyataan dari Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son-hui.

Choe mengancam,"Entah Amerika Serikat akan menemui kami di ruang pertemuan atau menghadapi kami dalam perang nuklir benar-benar tergantung kepada keputusan dan perilaku Amerika Serikat." Parahnya, media milik Korea Utara, KCNA, yang menyebarluaskan pernyataan Choe tersebut.

Di sisi lain, Choe sendiri disebut hanya menanggapi Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence. Ketika melakukan wawancara dengan Fox News terkait rencana pertemuan Trump dengan Kim, Pence menggunakan "model Libya" sebagai referensi.

Menurut Pence, pemerintah Amerika Serikat siap mengakhiri Kim Jong-un memakai cara yang telah digunakan terhadap diktator Libya, Muammar Gaddafi, pada 2011 ketika NATO mendukung penggulingannya hingga kemudian ia mati di tangan para pemberontak.

Baca juga: Kim Jong-un dan Moon Jae-in Sepakat Denuklirisasi Semenanjung Korea

Topik:
Donald Trump
Kim Jong-un
korea utara
Korea Selatan
Topik Populer:
Piala Thomas dan Uber 2024
Piala Asia U-23 2024
Quiz

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya

Persik Menang 5-2 dari Arema, Bupati Kediri Ungkapkan Kegembiraannya

Pulang Haji Bawa Oleh-oleh TV Sebesar 75 Inch dari Arab Saudi 

Hukum Puasa 1 Muharram, Keutamanan hingga Tata Caranya

Wapres Dorong Organisasi Papua Christian Center Segera Didirikan 

Mantap! Siswa Indonesia Raih 4 Medali dari Olimpiade Biologi di UEA

Usai NATO Summit, Presiden Korsel Mendadak Kunjungi Ukraina

Kronologi Ledakan saat Uji Coba Roket di Badan Antariksa Jepang

BKKBN Dirikan Sekolah Lansia Hadapi Masa Penuaan Penduduk

Banjir Melanda Korea Selatan, 7 Ribu Orang Akan Dievakuasi

Aktivis Rusia Anti-Kremlin Akhirnya Diizinkan Masuk Serbia