TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Usai Dilahirkan, Bayi Perempuan Rohingya Ini Dibunuh

"Mereka memperlakukanku seperti binatang."

Danielle Villasana

Cox's Bazar, IDN Times - Danielle Villasana adalah seorang jurnalis foto independen yang karya-karyanya fokus pada isu hak asasi manusia, perempuan dan pengungsi di seluruh dunia. Cosmopolitan mempublikasikan tulisan dan foto-foto Villasana tentang seorang perempuan Rohingya yang mengaku ditindas di tempat asalnya.

Baca juga: Dalam Sebulan Ada 6.700 Warga Rohingya yang Dibunuh

1. Mereka membunuh bayiku.

Danielle Villasana

Nama perempuan tersebut adalah Sayeda Begum. Ia menceritakan bagaimana dokter yang menanganinya di rumah sakit membunuh bayinya setelah dilahirkan.

"Aku sangat ingat bahwa aku punya seorang bayi. Bayiku menangis, tapi aku tak tahu apakah dia perempuan atau laki-laki. Beberapa menit kemudian seseorang datang dan berkata bahwa dia baru saja baru saja membunuh sang bayi," ujar Begum kepada Villasana.

Setelah mendengar itu, Begum tak sadarkan diri. Ia tergeletak di lantai selama berhari-hari. Di antara kondisi sadar dan tidak sadar, Begum mengaku para dokter dan suster menendangnya saat lewat di depan tubuhnya.

"Mereka memperlakukanku seperti binatang di rumah sakit. Mereka membunuh bayiku, dan aku melihat banyak orang Rohingya disiksa juga, sama sepertiku," ucapnya. Begum pun yakin bahwa jika ia masih ingin hidup, ia harus keluar dari tempat tersebut.

2. Begum memutuskan untuk melarikan diri.

Danielle Villasana

Saat masih di rumah sakit di Myanmar, Begum melihat sejumlah warga Rohingya lain sekarat setelah menerima beberapa suntikan. Khawatir akan keselamatannya, ia dan seorang perempuan Rohingya lain berhasil kabur lewat pintu belakang.

Begum kembali ke kampungnya yang sebulan kemudian dibakar oleh tentara Myanmar. Meski kondisinya masih sangat lemah, ia memaksakan diri untuk kabur ke Bangladesh dengan digendong oleh tetangga-tetangganya.

"Tuhan menyelamatkanku," kata Begum yang kemudian harus menginap di rumah sakit di Bangladesh. Dia terpaksa menjalani operasi akibat luka melahirkan yang tak ditangani dengan semestinya oleh dokter di Myanmar.

Baca juga: Myanmar dan Bangladesh Bahas Repatriasi Warga Rohingya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya