TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Donald Trump Hadapi Dakwaan Kasus Terbaru Dokumen Rahasia Mar-a-Lago

Trump sebut dakwaan baru ini sebagai upaya putus asa

Mantan Presiden Donald J. Trump (Instagram.com/whitehouse)

Jakarta, IDN Times - Jaksa penuntut Jack Smith, pada Kamis (27/7/2023), mengajukan dakwaan tambahan terhadap mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dakwaan kali ini terkait dugaan kesalahan penanganan dokumen rahasia yang ditemukan di resort Florida Mar-a-Lago.

Jaksa menuduh dua karyawan Trump, yaitu Walt Nauta dan Carlos De Oliveira, berusaha menghapus rekaman kamera keamanan di resort Mar-a-Lago, setelah Departemen Kehakiman mengeluarkan panggilan pengadilan untuk rekaman tersebut.

Baca Juga: Meksiko Protes Texas Dirikan Pembatas Terapung di Sungai Rio Grande

1. Trump dituduh menyimpan dokumen rahasia serangan militer AS ke Iran

Trump juga dituduh menyimpan dokumen rahasia yang merincikan rencana serangan militer AS terhadap Iran. Dokumen itu sempat ditunjukkan kepada penulis, penerbit, dan dua anggota staf klubnya di Bedminster, New Jersey pada 21 Juli 2021.

Dalam dakwaan, tertulis bahwa saat itu Trump menjadi presiden dan tamunya tidak memiliki izin keamanan untuk melihat dokumen tersebut.

Carlos de Oliveira, yang merupakan kepala pemeliharaan di Mar-a-Lago, ditambahkan menjadi terdakwa ketiga dalam kasus ini bersama Trump dan Nauta.

Dilansir CNBC, De Oliveira diduga memberitahu karyawan Mar-a-Lago lainnya bahwa "bos" ingin menghapus server yang berisi rekaman pengawas, yang menunjukkan bagaimana kotak Trump dipindahkan di klub.

Dokumen pengisian baru juga mengidentifikasi De Oliveira, sebagai orang yang membantu Nauta memindahkan sekitar 30 kotak dari kediaman Trump ke ruang penyimpanan.

De Oliveira, juga diduga memberitahu FBI bahwa dia tidak terlibat dalam pemindahan dokumen yang dicari pejabat, mengaku bahwa dia tidak pernah melihat apa pun.

2. Trump mengaku tidak bersalah

Menanggapi dakwaan, tim kampanye Trump menyatakan bahwa tuduhan ini bertujuan melecehkan Trump dan sekutunya. 

Mengutip ABC News, Trump mengaku tidak bersalah pada atas 37 dakwaan pidana terkait penanganan dokumen rahasia. 

Adapun jaksa penuntut mengatakan bahwa Trump berulang kali menolak mengembalikan ratusan dokumen yang berisi informasi rahasia, dari mulai nuklir AS hingga pertahanan negara.

Nauta juga mengaku tidak bersalah atas enam dakwaan konspirasi untuk menghalangi keadilan dan membuat pernyataan palsu.

Trump membantah semua tuduhan dan mencela penyelidik sebagai perburuan penyihir politik.

Baca Juga: Departemen Kehakiman AS Tak Lagi Bela Donald Trump dalam Kasusnya

Verified Writer

Sanggar Sukma

Mahasiswi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya