65 Staf yang Kerja di Markas WHO Tertular COVID-19, Kok Bisa?
Klaster COVID-19 bahkan ditemukan di markas WHO
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sebanyak 65 pegawai yang bekerja di markas Badan Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss, dilaporkan terpapar COVID-19. Bahkan lima pegawai dilaporkan tertular ketika bekerja di gedung yang terdiri dari tujuh lantai itu.
Stasiun berita NBC, Senin 16 November 2020, melaporkan informasi yang bocor ke publik itu bersumber dari surat elektronik internal pegawai di WHO. Menurut informasi yang bocor ke publik, lima pegawai yang bekerja di kantor dan dinyatakan tertular COVID-19 sempat saling kontak satu dengan yang lain.
Kepala bidang darurat WHO, Michael Ryan, membenarkan satu klaster penularan sudah terjadi di kantor tempatnya bekerja.
"Yang saya tahu, klaster yang tengah diselidiki merupakan bukti pertama terjadinya transmisi virus di WHO," kata Ryan seperti dikutip dari laman Euronews.
Di surel itu juga terungkap, separuh dari pegawai yang terpapar COVID-19, tertular saat bekerja dari rumah dan bukan di kantor. Namun, ada 32 pegawai WHO yang tertular ketika bekerja di kantor. Hal ini mengindikasikan upaya pencegahan seperti sanitasi, cek suhu dan penggunaan masker, tidak cukup ampuh untuk melindungi pegawai WHO dari serangan COVID-19.
Apakah ini berarti pegawai di markas WHO tidak mematuhi protokol kesehatan yang berlaku?
Baca Juga: Apa yang Dikerjakan WHO dan dari mana Mereka Dapat Pendanaan?
1. Manajemen WHO akui ada kemungkinan para pegawai yang bekerja di kantor tidak menjaga jarak
Surel yang bocor ke media Senin kemarin, dikirim ke internal pegawai WHO pada Jumat, 13 November 2020. Kepala bisnis dan operasi WHO di Jenewa, Raul Thomas, mengakui ada lima pegawai yang baru-baru ini terpapar COVID-19.
Empat dari lima orang itu bekerja di satu tim yang sama. Sedangkan, satu orang lainnya melakukan kontak fisik dengan salah satu anggota tim.
Hal ini mengindikasikan langkah dasar untuk mencegah penularan COVID-19 di area perkantoran tak dipatuhi dengan ketat, bahkan oleh pegawai WHO sendiri. Salah satu yang diduga dilanggar adalah prosedur jaga jarak.
"Kami menemukan beberapa kasus yang terkait dengan tempat itu (kantor WHO). Beberapa kasus yang ditemukan pekan lalu saling terkait," ungkap Kepala Teknis WHO, Maria Van Kerkhove.
"Ada pula kemungkinan mereka sudah tertular di luar kantor. Jadi, hingga saat ini, kami masih melakukan penyelidikan epidemiologi," tutur dia lagi.
Pernyataan Kerkhove ini bertolak belakang dengan yang ia sampaikan dua pekan lalu. Ketika itu, ia membantah adanya transmisi COVID-19 di markas WHO di Jenewa.
Editor’s picks
Baca Juga: WHO Janjikan Vaksin COVID-19 untuk Indonesia dengan Harga Subsidi