Apa yang Dikerjakan WHO dan dari mana Mereka Dapat Pendanaan?
AS setiap tahun menjadi negara dengan donasi terbesar ke WHO
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sejak awal virus corona mewabah, ada satu nama organisasi yang kerap disebut oleh banyak orang. Organisasi itu adalah Badan PBB khusus menangani kesehatan yakni WHO.
Selain Tiongkok yang disorot karena diduga sengaja menutup-nutupi awal mula virus yang diberi nama Sars-CoV-2, publik juga menyoroti kemampuan WHO dalam menangani COVID-19. Data dari situs World O Meter per (18/5) menggambarkan angka orang yang terpapar COVID-19 selalu bertambah. Hari ini ada 4,8 juta kasus positif, di mana 316.853 orang di antaranya meninggal.
Banyak yang ikut menyalahkan WHO karena dianggap tidak becus menangani wabah COVID-19. Salah satunya adalah Presiden Amerika Serikat, Donald J. Trump. Di mata mogul properti itu, WHO lamban dalam merespons pandemik COVID-19.
Selain itu, badan yang kini dipimpin Dirjen Tedros Adhanom Ghebreyesus dinilai Trump terlalu memihak Tiongkok. Padahal, dalam pandangan Trump justru Tiongkok sejak awal tidak transparan dalam mengungkap awal mula virus itu bisa menyebar. Bahkan, Tiongkok coba membungkam orang-orang yang mengungkap adanya COVID-19.
Maka, Trump mengancam akan menghentikan pendanaan AS bagi WHO. Per tahunnya, AS berencana untuk memangkas kontribusi ke WHO senilai US$400 juta.
Tetapi, Trump memang sudah sejak lama ingin memotong kontribusi AS ke beberapa badan global. Harian Inggris, The Guardian edisi (15/4) lalu melaporkan Negeri Paman Sam sudah ingin memotong kontribusi terhadap beberapa organisasi dengan total US$3 miliar per tahunnya. Walau ada kemungkinan Trump hanya gertak sambal, tetapi publik tetap bertanya apa yang telah dikerjakan oleh WHO untuk mengatasi pandemik COVID-19? Sebab, mereka pun hingga saat ini masih kebingungan memahami karakteristik virus corona.
Baca Juga: Ciri-ciri Hidden Carrier Virus Corona, Tampak Sehat tapi Membawa Virus
1. WHO didirikan setelah perang dunia II dan diberi mandat melindungi dari penyakit menular
Dikutip dari situs resminya, WHO yang merupakan badan di bawah PBB didirikan pada 1948 tak lama setelah terjadinya Perang Dunia II. Organisasi itu diberi mandat untuk mempromosikan kesehatan global, melindungi dari penyakit menular dan melayani kaum rentan terkena penyakit. Tujuan mulia itu terinspirasi dari konferensi internasional sanitasi di abad ke-19 untuk melawan penyakit menular seperti kolera, demam kuning (yellow fever) dan wabah.
Program mereka saat ini memperluas layanan kesehatan secara universal agar bisa dijangkau oleh miliaran penduduk di muka bumi. Selain itu, WHO juga diberi mandat untuk melindungi milaran penduduk lainnya dari situasi darurat penyakit dan menyediakan sistem kesehatan yang lebih baik.
WHO bermarkas di Jenewa, Swiss dan mempekerjakan 7.000 orang yang tersebar di 150 negara. Kendati memiliki tanggung jawab demikian besar tetapi WHO tidak mempunyai kewenangan untuk memaksa negara anggota mengikuti rekomendasinya.
Namun, WHO wajib untuk menjadi pemimpin internasional dalam layanan kesehatan publik dengan mengimbau dunia terhadap ancaman penyakit, cara untuk melawan penyakit, membuat kebijakan dan memberikan akses pelayanan.
Dalam situasi menghadapi pandemik COVID-19 misalnya, WHO bertugas menjadi badan koordinasi untuk menyampaikan ke dunia deklrasi darurat dan membuat rekomendasi kepada negara anggota. Mereka juga harus mendorong negara lain memberikan informasi kepada para ilmuwan untuk mengatasi wabah.
Baca Juga: Fakta Hydroxychloroquine, Obat COVID-19 yang Disebut Ampuh oleh Trump